Google Banjir Keluhan, Bos Besar Pasang Badan Bilang Begini
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Google Sundar Pichai mengaku salah soal tools Artificial Intelligence (AI). Dia memastikan perusahaan bekerja untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Tim kami bekerja untuk mengatasi masalah ini. Kami melihat peningkatan substansial dalam berbagai hal....Dan kami akan meninjau apa yang terjadi dan memastikan kami memperbaikinya dalam skala besar," kata Pichai kepada karyawannya dikutip dari Reuters, Kamis (29/2/2024).
Masalah yang terjadi minggu lalu itu karena tools Gemini AI memberikan tanggapan yang dianggap 'bias'. Bahkan ada yang menilai gambar yang dihasilkan chatbot itu tidak akurat.
Gambar yang tidak akurat itu terkait penggambaran sejarah. Google mengetahui masalah tersebut dan langsung mengeluarkan pemberitahuan.
"Kami menyadari Gemini menawarkan ketidakakuratan dalam sejumlah penggambaran pembuatan gambar historis," kata Google.
Google memutuskan menghentikan penggunaan alat setelah kejadian tersebut. Terbaru, perusahaan merencanakan meluncurkan Gemini AI kembali dalam beberapa minggu lalu.
Gemini merupakan chatbot AI generatif yang dulunya bernama Bard. Platform tersebut dirilis setahun lalu saat perlombaan industri AI baru dimulai.
Geliat industri AI terjadi saat ChatGPT, chatbot milik OpenAI, mendapatkan kepopuleran dengan cepat. Banyak perusahaan, termasuk Google, yang akhirnya juga merilis banyak tools teknologi tersebut.
(fab/fab)