Heboh Piramida Raksasa di Dubai Bisa Tampung 1 Juta Manusia

Redaksi, CNBC Indonesia
Rabu, 28/02/2024 21:30 WIB
Foto: Dubai Bangun Piramid Terbesar di Dunia yakni piramida Ziggurat. (Facebook/Civil Engineering)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dubai menjadi salah satu pusat berkumpulnya karya-karya arsitektur legendaris. Antara lain Burj Khalifa, Burj Al Arab, hingga Zabeel Palace. 

Kini, Dubai akan menambah portofolio bangunan futuristik nan megah yang dinamai Ziggurat. Bangunan berbentuk piramida modern ini tak cuma menjadi salah satu keajaiban arsitektur, tetapi juga percontohan untuk pembangunan ramah lingkungan alias carbon-neutral. 

Piramida Ziggurat diumumkan pada 2008 silam dan konstruksinya dimulai sejak 2021. Diprediksi, piramida raksasa tersebut akan selesai pada 2028 mendatang. 


Berdasarkan ukurannya, Ziggurat akan mengalahkan piramida Giza. Desainnya terinspirasi dari piramida Mesir dan Maya kuno, tetapi dalam ukuran yang benar-benar jumbo. 

Dalam angka, Ziggurat akan menjulang setinggi 1.200 meter dan membentang di atas lahan 2,3 kilometer persegi. Tak tanggung-tanggung, bangunan ini diklaim mampu menampung satu juta manusia. 

Penamaan Ziggurat berasal dari menara kuil leluhur lembah Mesopotamia, yakni struktur piramida bertingkat dengan cerita yang alur mundur.

Menurut Institut Internasional untuk Lingkungan Perkotaan, Ziggurat akan jadi bangunan modern yang disematkan beragam teknologi canggih.

Timelinks, sebuah konsorsium perencana perkotaan, ilmuwan, dan perancang arsitektur yang berbasis di Dubai, telah mematenkan desain dan teknologi yang digunakan dalam proyek ini.

Sumber pencahayaan di dalam Ziggurat sepenuhnya ditenagai sumber energi terbarukan, termasuk panel surya dan turbin angin. 

"Piramida Ziggurat hampir sepenuhnya mandiri dalam hal energi. Selain menggunakan tenaga uap di dalam gedung, kami juga akan menggunakan teknologi turbin angin untuk memanfaatkan sumber daya energi alam," kata Ridas Matonis, Managing Director Timelinks dikutip dari GeekRepoter, Rabu (28/2/2024).

Pembangunan Ziggurat menjadikan Dubai sebagai salah satu kota yang mengembangkan prinsip keberlanjutan. Fasilitas tersebut juga akan menjadi pusat tata ulang mobilitas perkotaan.

Para penghuni Ziggurat akan menikmati sistem transportasi umum internal. Lintasannya tak cuma horizontal, tetapi juga vertikal ke seluruh area bangunan.

Sistem revolusioner ini bertujuan menghilangkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan seperti mobil dan motor di area Ziggurat. Dengan begitu, kemacetan lalu lintas dan polusi bisa direduksi secara signifikan. 

Ziggurat terdiri dari 300 lantai yang digadang-gadang akan menjadi kota vertikal secara mandiri. Area Ziggurat akan terdiri dari ruang hunian, komersial, dan rekreasi.

Diharapkan masyarakat yang tinggal di dalamnya bisa menjalankan gaya hidup yang lebih holistik.

Tata kelola 'kota' tersebut benar-benar direncanakan dengan cermat. Penghuni bisa menikmati taman hijau yang subur, tetapi tetap dekat dengan kecanggihan teknologi. 

"Seluruh kota dapat diakomodasi di dalam kompleks yang luasnya kurang dari 10 persen dari permukaan tanah asli," kata Matonis.

Ke depan, fasilitas publik dan swasta di Ziggurat akan dimanfaatkan untuk rekreasi atau diairi sebagai lahan pertanian. Canggihnya, sistem keamanannya sudah memanfaatkan teknologi pemindai wajah.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Digitalisasi Bank Cs Kian Masif , Bisnis Solusi IT Laris Manis