Kejuaraan Nasional e-Sports Tidak Fair, Ini Alasannya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
27 February 2024 06:35
Turnamen eSport Perebutkan Total Hadiah Rp2,4 Miliar
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Internet jadi salah satu hal penting dalam pertandingan e-sports. Kecepatan internet bakal berdampak besar pada gelaran tersebut.

Country Manager Level Infinite Indonesia, Agung Chaniago menjelaskan dalam pertandingan harus punya lapangan yang adil. Dalam hal ini internet tiap daerah yang menyelenggarakan permainan harus sama cepatnya.

"Kelebihan dari e-sports, bertanding tanpa ada di satu tempat yg sama," kata Agung dalam Profit CNBC Indonesia, Senin (26/2/2024). "Kita harus punya lapangan yg adil. Yaitu internetnya harus sama kecepatannya. Tidak hanya kecepatan tapi juga ping atau latensi juga makin rendah makin baik," imbuhnya.

Kecepatan internet Indonesia dikenal cukup lambat, bahkan di kawasan Asia Tenggara. Laporan Global Index untuk Januari 2024 menyebutkan kecepatan internet Indonesia hanya 25,37 Mbps dan fixed broadband kecepatannya 29,43 Mbps.

Dari segi latensi pada mobile 26 ms dan fixed broadband 7ms. Bahkan Indonesia tak masuk dalam 100 besar laporan tersebut.

Negara tetangga, Singapura punya internet yang lebih cepat yakni 88,91 Mbps untuk mobile dan fixed broadband 277,57 Mbps. Latensi negara tersebut pada mobile 17 ms dan fixed broadband 4ms.

Perbedaan latensi dan kecepatan di dalam negeri yang berbeda juga jadi masalah. Jika ini terjadi, Agung mengatakan kemungkinan juara pertandingan sudah dapat diprediksi sebelumnya.

"Di Jakarta, misalnya, mendapatkan latensi yang rendah di Papua latensi jauh lebih tinggi kita guaranty kemungkinan Jakarta yang menang. Lapangan bermainnya tidak berimbang. Tidak dianggap fair," jelas dia.

Pihaknya mendukung adanya inklusivitas, jadi mendorong pemerataan internet hingga ke seluruh daerah tanah air. Dengan cara tersebut dapat membantu kompetisi dalam negeri.

"Sangat mendorong waktu palaparing 1,2,3 bisa direalisasikan dengan baik dan benar. Visinya inklusivitas. Tidak hanya di kota besar tapi sampai seluruh kota Indonesia. Jaringan internet kuat. Kabel fiber seluruh Indonesia membantu kompetisi," ungkap Agung.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internet RI Kalah Jauh dari Tetangga, Asosiasi Sebut Tak Adil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular