
Internet RI Kalah Jauh dari Tetangga, Asosiasi Sebut Tak Adil

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa laporan Speedtest, internet di Indonesia masih masuk kategori lambat. Bahkan, berada di peringkat bawah untuk kawasan Asia Tenggara.
Misalnya pada Agustus, Indonesia berada di peringkat 8 di Asia Tenggara untuk kategori fixed broadband dan mobile.
Indonesia hanya bisa mengalahkan Kamboja dan Myanmar dengan kecepatan 24,01 Mbps (mobile) dan 26,12 Mbps (fixed broadband). Jaraknya juga jauh dengan peringkat teratas Brunei, negara tercepat untuk internet mobile di Asia Tenggara, dengan kecepatan 120 Mbps dan Singapura (fixed broadband) 26,12 Mbps.
Ketua Umum APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), Muhammad Arif menjelaskan perbandingan itu tidak adil. Pasalnya, jumlah penduduknya jauh lebih banyak dibandingkan dengan negara lain.
Jadi dia mengusulkan untuk membandingkan antara kota-kota Indonesia. Misalnya dengan Jakarta, Arif bisa menjamin dapat bersaing.
"Saya berani jamin kita bersaing, saya yakin bisa 150 Mbps mungkin user-nya ya, kualitasnya. Tapi kalau kita bandingkan se-Indonesia ya jelas [lambat]," kata Arif dalam acara "Sustainability Operator Telekomunikasi Kunci Tangguhnya Ekosistem Digital Di Indonesia", di Jakarta, Senin (2/10/2023).
Dia menambahkan, "Jadi harus apple to apple juga. Menyesatkan lah ya kalau mentah-mentah".
Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo Denny Setiawan juga komplain dengan pembuat perhitungan kecepatan internet. Menurutnya, perhitungan yang ada tidak adil karena menggunakan data rata-rata.
"Kalau Indonesia dibandingkan dengan Kamboja, saya challenge juga India sama China apakah nomornya jelek, karena kan dia pakainya rata-rata atau median. Itu nggak adil," jelas Denny.
Arif mengatakan fokus saat ini adalah pemerataan akses internet. Jadi tidak perlu membicarakan kualitas jika internet saja belum rata.
"Kita nggak usah ngomong kualitas dulu, kita ngomong pemerataan. Kalau belum rata apa yang mau ditingkatkan. Kita aja belum pernah masuk ke 1 Mbps gimana mau langsung masuk ke 10 Mbps, Minimal connect dulu," kata Arif.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Miris! Internet RI Paling Lelet di Asia Tenggara
