
Studi Ungkap Ketakutan Terbesar Gen Z, Tak Disangka

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 43% pekerja lintas generasi mengaku khawatir posisi mereka akan digantikan oleh generasi lebih muda yang memiliki keterampilan lebih unggul dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Hal tersebut diungkap sebuah studi dari perusahaan pembelajaran teknologi, D2L. Ternyata, bukan milenial atau baby boomer yang paling khawatir soal isu ini.
Menurut laporan D2L, pekerja gen Z adalah yang paling takut posisi mereka tergantikan generasi di bawah mereka dalam beberapa tahun mendatang. Pasalnya, generasi lebih mudah yang lebih awal mengadopsi teknologi AI ditakutkan akan punya keterampilan lebih cakap.
Dalam data, sebanyak 52% gen Z mengaku khawatir posisi mereka tergantikan oleh generasi lebih muda. Lalu disusul 45% pekerja milenial dan 33% pekerja gen X.
"Apa yang terlihat dari laporan ini menunjukkan ada peluang bagi pemberi kerja untuk membantu karyawan mempersiapkan diri menghadapi masa depan," kata VP of Wave di D2L, Sasha Thackaberry, dikutip dari Supply Chain Dive, Rabu (21/2/2024).
"Pemberi kerja perlu memberikan para karyawan kepercayaan diri untuk melanjutkan kontribusi yang lebih bermakna dalam menjalankan peran mereka," ia menambahkan.
Thackaberry memberi contoh, perusahaan bisa memberikan pelatihan dalam penggunaan AI-generatif yang lebih efisien di tempat kerja. Tak terbatas di situ, perusahaan bisa memberikan pembekalan untuk mengasah keterampilan karyawan dalam menghadapi perubahan zaman.
Studi D2L mengambil sampel 3.000 karyawan full-time dan part-time di AS. Sebanyak 60% mengatakan mereka berniat menggunakan tool AI-generatif lebih sering di lingkungan kerja mulai tahun depan.
Sebanyak 49% mengatakan sudah menggunakan AI-generatif setidaknya sekali seminggu di kantor. Sementara itu, 52% mengatakan sudah memanfaatkan tool AI di luar kepentingan kantor.
Di saat bersamaan, 37% mengatakan belum pernah menggunakan tool AI sama sekali.
Dalam persiapan menghadapi perubahan masa depan, para pekerja gen Z mengatakan ingin mengambil kursus singkat untuk pengembangan skill pada tahun depan.
Sebanyak 26% pekerja gen Z dan 24% pekerja milenial berniat mengikuti 6-10 kursus dalam 12 bulan ke depan. Angka itu lebih tinggi ketimbang 12% pekerja gen X yang punya niat serupa.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Teknologi Makin Maju, Putri Tanjung Kasih Tips ke Gen Z
