China Kasih Pesan Menohok ke AS Usai Ucapan Heboh Bos FBI

Redaksi, CNBC Indonesia
20 February 2024 20:20
U.S. President Joe Biden, right, departs with Chinese President Xi Jinping for a meeting on the sidelines of the G20 summit meeting, Monday, Nov. 14, 2022, in Bali, Indonesia. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur FBI Christopher Wray terang-terangan menyebut soal ancaman berbahaya dari China di Konferensi Keamanan Munich. Wray mengatakan China makin gencar menanam 'senjata' malware di jaringan infrastruktur vital Amerika Serikat (AS).

Wall Street Journal melaporkan Wray menyebut skala serangan China telah masuk ke tahap lanjut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Klaim tersebut langsung membuat China bereaksi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, membantah tuduhan AS. Ia mengatakan bahwa China menentang dan menindak tegas segala bentuk serangan siber sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ia juga mengatakan Komando Pasukan Siber AS justru yang secara terbuka menyatakan bahwa infrastruktur penting negara lain sah menjadi target serangan siber mereka, dikutip dari GlobalTimes, Selasa (20/2/2024).

Wray ditunjuk oleh mantan Presiden AS Donald Trump dan dipertahankan oleh pemerintahan Biden. Ia mengikuti pendekatan pendahulunya dalam memandang FBI sebagai tongkat, dan kadang-kadang menggunakan kekuatannya untuk mengatasi kekhawatiran terkait China.

Hal tersebut diungkap seorang pakar studi AS yang tidak ingin disebutkan namanya. Pakar menyebut FBI sengaja membesar-besarkan informasi terkait ancaman asing.

Dengan begitu, makin banyak kekuasaan dan uang yang akan mereka terima, karena ini adalah aturan dalam politik AS, diungkap pakar tersebut.

Lebih lanjut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China lainnya, Wang Wenbin mengatakan bahwa AS terlalu terobsesi menuduh negara lain sebagai biang kerok kejahatan siber.

Hal ini, kata dia, makin menunjukkan jati diri AS yang sebenarnya. "AS adalah sumber risiko siber nomor satu di dunia," kata dia.

Lebih lanjut, Wang mengatakan pemerintahan Biden telah membiayai banyak organisasi penyerangan siber untuk melakukan serangan ke lembaga pemerintahan dan organisasi penting di banyak negara dunia.

Sejalan dengan itu, Mao mengatakan bahwa agen keamanan siber China melaporkan pada akhir tahun lalu bahwa pemerintah AS telah melancarkan serangan siber jangka panjang yang menargetkan infrastruktur kunci di China.

Ia meminta AS untuk menghentikan aksi spionase dan serangan siber ke negara-negara lain. Ia juga mengimbau agar AS tak lagi menuduh negara lain terkait kejahatan siber.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Blokir Total, Xi Jinping Langsung Bereaksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular