Heboh Karyawan Facebook Dicap Teroris, Begini Nasibnya

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
13 February 2024 17:00
Woman holds smartphone with Facebook logo in front of a displayed Facebook's new rebrand logo Meta in this illustration picture taken October 28, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: Logo Meta dan facebook. (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu karyawan Meta, Andy Stone, dituduh sebagai pelaku terorisme oleh pemerintah Rusia.

Menurut kabar terbaru, mengutip Reuters, pengadilan Moskow telah memerintahkan penangkapan Andy Stone, setelah dua bulan menunggu persidangan atas sejumlah tuduhan terkait terorisme.

Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar, sementara Stone menolak berkomentar.

Rusia makin memusuhi Meta setelah Moskow mengirimkan pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022. Platform sosial utama Meta, termasuk Facebook dan Instagram di dalamnya, dilarang beroperasi setelah perang Rusia-Ukraina pecah dua tahun lalu. Meta kemudian dinyatakan bersalah atas "aktivitas ekstremis" di Rusia.

Kementerian Dalam Negeri Rusia membuka penyelidikan kriminal terhadap Stone akhir tahun lalu, tanpa mengungkapkan tuduhan spesifik.

Pengadilan Distrik Basmanny Moskow mengatakan Stone telah didakwa dengan "promosi kegiatan teroris, seruan publik untuk melakukan kegiatan teroris, pembenaran publik atas terorisme atau propaganda terorisme, dan seruan publik untuk melakukan kegiatan ekstremis".

Pengadilan juga mengatakan Stone dimasukkan dalam daftar orang yang dicari baik di Rusia maupun internasional.

Pada Maret 2022, komite investigasi Rusia mengatakan bahwa mereka telah membuka penyelidikan kriminal terhadap tindakan ilegal karyawan Meta. Stone berdalih dengan mengatakan telah mencabut seruan kekerasan terhadap militer Rusia di platformnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Facebook Dicap Teroris, Jadi Buronan Rusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular