
Bos Facebook Dicap Teroris, Jadi Buronan Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu bos Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) masuk daftar pencarian Menteri Dalam Negeri Rusia pada sejak Februari 2023. Hal tersebut dilaporkan media asal Rusia pada Minggu (26/11) waktu setempat.
Menurut Mediazona, media Rusia yang tak terafiliasi dengan pemerintah, Andy Stone yang merupakan salah satu petinggi Meta dicap sebagai pelaku terorisme yang tak terspesifikasi lebih lanjut.
Media pemerintah Rusia, TASS, juga melaporkan Stone menjadi buronan berdasarkan Kode Kriminal Rusia, dikutip dari BusinessInsider, Senin (27/11/2023).
Stone menjabat sebagai Communications Director Meta. Ia sudah bekerja di raksasa media sosial tersebut sejak 2014, berdasarkan informasi pada akun LinkedIn personalnya.
Mediazona juga melaporkan bahwa Stone telah ditahan dalam status 'absentia', yakni tanpa kehadiran tersangka, dalam keputusan pengadilan Rusia pada pertengahan November lalu.
Kendati demikian, tak diungkap pelanggaran apa yang dilakukan oleh Stone. Pada daftar buronan Menteri Dalam Negeri Rusia, tak tercantum kasus yang dihadapi Stone.
Kasus ini menambah daftar panjang upaya Rusia untuk menjatuhkan Meta. Sebelum perang pecah di Ukraina, produk Meta seperti Facebook dan Instagram populer digunakan oleh masyarakat setempat.
Namun, kini layanan di bawah Meta telah diblokir di Rusia. Meta sebagai entitas juga dicap 'teroris' dan organisasi 'ekstrem' sejak Oktober 2022.
Kendati demikian, WhatsApp yang juga merupakan anak usaha Meta masih bisa beroperasi di Rusia, menurut laporan Mediazona.
Pada Maret 2022, Rusia juga melayangkan gugatan ke Meta dengan tuduhan mempromosikan aktivitas terorisme, setelah layanan itu mengganti aturan ujaran kebencian untuk pengguna Ukraina dan Polandia.
Meta tak segera menanggapi permintaan konfirmasi atas kasus yang menjerat salah satu karyawannya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Facebook Gagal Total, Mimpi Besar Zuckerberg Kandas
