Warga RI Rajin Utang di Fintech P2P, Pengguna Tembus Segini

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 February 2024 09:45
Pinjol paling banyak utangi warga ri
Foto: Judul/ Pinjol paling banyak utangi warga ri/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan perusahaan fintech P2P lending. Bahkan jumlahnya kian meningkat tajam.

Dalam survei pengguna internet yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna layanan pinjaman online (pinjol) mencapai 2,7 juta orang pada 2023 lalu. Jumlah tersebut 1,5% dari toal pengguna internet Indonesia.

Hanya berselang setahun, angka tersebut meningkat tiga kali lipat. Yakni 8,86 juta orang atau 5,4% dari jumlah pengguna internet Indonesia.

Pertumbuhan itu, Marketing Communication Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia Andri Tau menjelaskan terjadi karena lebarnya jurang kredit di dalam negeri. Sebab adanya perbedaan antara nilai kebutuhan pinjaman dibandingkan cakupan dengan kapasitas yang disediakan lembaga keuangan.

"Kebutuhan akan pendanaan tentunya selalu besar karena credit gap di Indonesia nilainya sangatlah tinggi," kata Andri.

Dia juga menambahkan pertumbuhan pengguna yang meningkat ini juga disertai langkah pengelolaan risiko oleh penyedia pinjaman. Dalam hal ini adalah perusahaan fintech.

Selain itu, AFPI juga menekankan inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dengan begitu diharapkan bisa meningkatkan layanan dan mitigasi risiko untuk perlindungan konsumen, baik peminjam (borrower) atau penyedia dana (lender).

Otoritas Jasa Keuangan juga tela,h mengeluarkan data terkait layanan pinjol di Indonesia. Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menjelaskan nilai outstanding perusahaan P2P lending per akhir 2023 adalah Rp 59,64 triliun atau tumbuh 16% dari tahun 2022.

Sementara pembiayaan melalui sektor produktif, khususnya UMKM, mencapaiĀ Rp 21 triliun. Jumlahnya mencapai 36,07% dari total pembiayaaan layanan peminjaman.

Untuk pengelolaan risiko juga dinilai kian kuat. Dengan level kredit, yang digambarkanĀ melalui TWP 90, hanya 2,93%.

Per November lalu, outstanding pembiayaan Rp 59,83 triliun atau tumbuh 18,06% dari tahun sebelumnya. Kredit macet dalam periode serupa adalah 2,81%.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Banyak, OJK Ungkap 33 Pinjol Kekurangan Modal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular