Tesla Buang Sampah Sembarangan, Bayar Rp 23,5 Miliar

Redaksi, CNBC Indonesia
02 February 2024 20:00
Sebuah robot menempatkan di atas Tesla Model S di pabrik Tesla di Fremont, California. Paul Sakuma/Associated Press Kredit: Paul Sakuma/AP
Foto: Sebuah robot menempatkan di atas Tesla Model S di pabrik Tesla di Fremont, California. Paul Sakuma/Associated Press Kredit: Paul Sakuma/AP

Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla sepakat membayar US$ 1,5 juta (Rp 23,5 miliar) sebagai sanksi "salah kelola" limbah beracun di negara bagian California, Amerika Serikat.

Nilai denda yang dibayar Tesla kecil jika dibandingkan dengan laba perusahaan yang mencapai US$ 7,93 miliar (Rp 124,27 triliun) pada kuartal terakhir 2023.

Penuntut umum yang mewakili 25 wilayah di California telah melayangkan gugatan atas Tesla ke pengadilan pada awal pekan. Dalam aduan mereka, penuntut umum menuduh Tesla "secara sengaja membuang dan menyebabkan pembuangan limbah beracun" di lokasi yang "tidak ditetapkan" sebagai tempat pembuangan material beracun.

Material yang dibuang meliputi berbagai limbah termasuk baterai timbal asam bekas, cat, dan oli yang digunakan dalam servis kendaraan dan manufaktur.

Gugatan tersebut juga menyatakan Tesla tidak melabeli limbah beracun yang mereka hasilkan, gunakan, hingga simpan di fasilitas mereka. Pegawai Tesla juga tidak terlatih dalam penanganan limbah beracun.

Denda US$ 1,5 juta termasuk penalti senilai US$ 1,3 juta dan US$ 200 ribu untuk biaya ganti rugi. Selain biaya penyelesaian damai, Tesla juga harus taat terhadap perintah spesifik selama lima tahun ke depan.

Tesla harus melatih pegawai mereka dan harus membayar pihak ketiga untuk melakukan audit atas limbah yang dihasilkan fasilitas produksi mereka setiap tahun. Audit akan berlanjut hingga 5 tahun ke depan termasuk inspeksi atas tempat pembuangan sampah dan limbah berbahaya Tesla.

Reputasi Tesla soal perlindungan lingkungan hidup memang buruk. Political Economy Research Institute menempatkan Tesla di posisi ke-89 di daftar 100 penghasil polusi paling buruh.

Pendiri dan CEO Tesla, Elon Musk, juga kerap dikritik soal kebiasaannya menggunakan pesawat jet milik pribadi. Pada 2022, Tesla membayar penalti US$ 275 ribu ke lembaga perlindungan lingkungan hidup AS (EPA) karena melanggar standar emisi udara.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Elon Musk Tiba-Tiba Kasih Diskon Tesla, Jadi Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular