Investree Buka Suara: Adrian Gunadi Diberhentikan

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
01 February 2024 18:08
Adrian Gunadi
Foto: CNBC Indonesia/Donald Banjarnahor

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform fintech peer-to-peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree) membenarkan kabar terkait mundurnya Adrian Gunadi sebagai Direktur Utama Investree.

Dalam siaran pers, mereka mengumumkan perubahan strategis pada tingkat pemimpin manajemen.

"Pemegang saham mayoritas PT Investree Radhika Jaya, Investree Singapore Pte. Ltd., telah menyetujui pemberhentian Sdr. Adrian A. Gunadi dari jabatannya sebagai Direktur Utama Investree pada bulan Januari 2024," tulis pernyataan Investree, dikutip Kamis (1/2/2024).

Mewakili Investree, Co-Founder/Director Investree Singapore Pte. Ltd., Kok Chuan Lim, mengatakan, pihaknya berharap dapat segera menyelesaikan rencana restrukturisasi dengan penyuntikan ekuitas baru dari investor.

Dalam keterangan yang sama perusahaan juga memberikan klarifikasi terkait klaim yang tidak benar yang telah tersebar di masyarakat.

Perusahaan menegaskan bahwa PT Putra Radhika Investama, PT Radhika Persada Utama, atau perusahaan atau perorangan lainnya yang mengklaim sebagai terafiliasi, anak perusahaan, subsider/anak perusahaan, dengan Investree, atau yang menyebut Investree sebagai penjamin atau pengelola dana/investasi adalah tidak benar, tidak pernah dilakukan, dan tidak pernah ada persetujuan oleh Pemegang Saham dan Direksi Investree.

Investree juga memberikan klarifikasi tegas untuk melindungi masyarakat dari informasi yang salah dan merugikan.

"Pernyataan ini bertujuan untuk meluruskan berita-berita yang berkembang belakangan ini sekaligus memberikan informasi kepada para pihak yang mungkin terdampak," tulisnya.

"Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa sebagai LPBBTI, Investree menjalankan usaha sesuai yang diamanatkan dalam Pasal 111 dalam POJK Nomor 10/POJK.05/2022," sambungnya.

Adrian yang juga salah satu pendiri Investree mundur di tengah tingginya angka kredit macet perusahaan. Kredit macet perusahaan penyedia pinjol Peer to Peer (P2P) lending itu tercatat naik signifikan.

"Investree berkoordinasi erat dengan otoritas/regulator dan terus mengupayakan keberlanjutan usaha melalui bisnis model yang disesuaikan, pengelolaan risiko yang terukur, permodalan yang memadai, serta penempatan jajaran manajemen profesional yang tepat," kata Kok Chuan Lim.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kredit Macet Tinggi, OJK Buka-bukaan Kondisi TaniFund

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular