Joe Biden Berhasil, Jaringan Hacker China Lumpuh Total

Redaksi, CNBC Indonesia
31 January 2024 19:20
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping. (X/SpokespersonCHN)
Foto: Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Presiden China, Xi Jinping. (X/SpokespersonCHN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan Joe Biden meluncurkan operasi khusus untuk melawan peretasan dari China. Sebab, tim hacker China sudah menyerang ribuan perangkat yang terkoneksi internet di AS, menurut dua petugas keamanan digital AS dan satu orang yang familiar dengan kasus tersebut.

Departemen Kehakiman AS (DOJ) dan Biro Investigasi Federal telah melacak dan mengantongi izin legal untuk memblokir kampanye yang dilancarkan kelompok hacker China, dikutip dari Reuters, Rabu (31/1/2024).

AS makin gencar membasmi kelompok peretas karena ditakutkan bisa mengganggu jalannya Pemilu AS yang dijadwalkan pada November mendatang. Selain itu, maraknya ransomware yang menyerang perusahaan sepanjang 2023 juga menjadi alasan AS memperkuat sistem keamanannya.

Grup peretas China yang terdeteksi baru-baru ini adalah Volt Typhon. Kelompok tersebut menjadi incaran pemerintahan Joe Biden karena serangannya menyasar infrastruktur krusial seperti pelabuhan angkatan laut dan penyedia layanan internet.

Kampanye yang dilancarkan Volt Typhoon sudah terdeteksi sejak Mei 2023. Namun, mereka lantas bergerak cepat untuk mengubah teknik dan modus penyerangan di akhir tahun lalu.

Penyebaran peretasan yang makin canggih membuat Gedung Putih beberapa kali melangsungkan pertemuan dengan perusahaan teknologi, termasuk penyedia telekomunikasi dan perusahaan cloud.

Gedung Putih meminta perusahaan teknologi untuk membantu mendeteksi aktivitas peretas China yang makin tak terkontrol.

Pakar keamanan nasional mengatakan peretasan kelompok China berpotensi mengganggu fasilitas penting di kawasan Indo-Pasifik dari jarak jauh. Imbasnya, operasi militer AS bisa terancam, utamanya dalam upaya melawan invasi China ke Taiwan.

DOJ, FBI, dan Kedutaan Besar China di Washington menolak berkomentar atas laporan Reuters.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hacker China Bobol Pasukan Joe Biden Lewat Karyawan Microsoft

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular