
Heboh Penemuan Permen Karet Tertua Ungkap Gaya Remaja Zaman Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Permen karet ternyata sudah dikenal sejak sepuluh ribu tahun yang lalu. Sekelompok remaja di tempat yang sekarang disebut Swedia mengunyah dan meludahkan potongan-potongan resin pohon birch, sama seperti anak-anak zaman sekarang yang menempelkan permen karet bekas mereka ke bagian bawah meja sekolah.
Tiga potong kulit kayu birch yang dikunyah, yang digunakan sebagai perekat selama Zaman Batu, awalnya ditemukan pada tahun 1990-an di sebuah situs bernama Huseby Klev. Berdasarkan umur sedimen tempat sampel ditemukan, peneliti memperkirakan berusia antara 9.540 dan 9.890 tahun.
Untuk memastikan bahwa spesimen keriput tersebut memang pernah dikunyah oleh manusia, peneliti membandingkan rangkaian DNA mikroba yang ada dalam resin dengan mikrobioma air liur modern dan kuno.
Saat melakukan penelitian, mereka mendeteksi tingginya tingkat bakteri yang berhubungan dengan periodontitis (penyakit gusi), seperti Treponema denticola, Streptococcus anginosus, dan Slackia exigua.
Spesies bakteri lain termasuk Streptococcus sobrinus dan Parascardovia denticolens, keduanya merupakan indikator kerusakan gigi, juga ditemukan berlimpah dalam permen karet kuno.
Mengomentari temuan ini dalam sebuah pernyataan, penulis studi Dr Emrah Kırdök menjelaskan bahwa ada kekayaan rangkaian DNA dalam damar wangi yang dikunyah dari Huseby-Klev.
"Di dalamnya kami menemukan bakteri yang kami tahu terkait dengan periodontitis, dan DNA dari tumbuhan dan hewan yang telah mereka kunyah sebelumnya," kata dia dikutip dari IFL Science, Rabu (241/2024).
Selain menyoroti buruknya kesehatan mulut masyarakat Skandinavia Mesolitikum, informasi genetik yang diambil dari permen karet ini mengungkapkan berbagai spesies tanaman dan hewan yang berbeda di antara bibir para pengunyah sesaat sebelum mereka mengunyah resinnya. Ini termasuk sumber makanan seperti hazelnut, apel, ikan trout coklat, rusa merah, dan keong.
Spesies burung seperti mallard, bebek berumbai, dan robin Eropa juga terdeteksi. Temuan ini menunjukkan bahwa orang Skandinavia Zaman Batu mungkin menggunakan gigi mereka untuk mengolah tulang makhluk ini menjadi peralatan, selain untuk memakannya.
Para peneliti juga mengidentifikasi DNA beberapa canids, termasuk rubah merah, rubah kutub, dan serigala. Menurut penelitiannya hewan-hewan ini mungkin diburu untuk diambil bulunya, dan manusia pernah menggunakan giginya dalam pembuatan kulit hingga bisa digunakan.
Di antara tanaman lain yang terdeteksi dalam permen karet tersebut adalah mistletoe, yang menurut para peneliti mungkin digunakan sebagai obat atau untuk menghasilkan racun bagi mata panah.
Menyimpulkan temuan tim, penulis studi Profesor Anders Götherström mengatakan bahwa DNA dalam permen karet kuno memberikan gambaran tentang kehidupan sekelompok kecil pemburu-pengumpul di pantai barat Skandinavia.
"Kita tahu bahwa para remaja ini memakan daging rusa, trout, dan hazelnut 9.700 tahun yang lalu di pantai barat Skandinavia, sementara setidaknya salah satu dari mereka memiliki masalah gigi yang parah." katanya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 10 Barang Wajib Gen Z Tajir, Bukan Cuma iPhone 15
