HP Huawei Laku Keras, Bos Besar Ungkap Taktik Lawan Blokir AS

Redaksi, CNBC Indonesia
02 January 2024 13:30
FILE PHOTO: Smartphone with a Huawei logo is seen in front of a U.S. flag in this illustration taken September 28, 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
Foto: Huawei (REUTERS/DADO RUVIC)

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China, Huawei, membidik pendapatan hingga 700 miliar yuan (Rp 1.520 triliun) sepanjang 2023. Hal tersebut disampaikan Komisaris Utama Ken Hu dalam memo internal menyambut tahun baru 2024.

Angka yang dipatok naik 9% secara tahun-ke-tahun (yoy), dibandingkan pendapatan 642,3 miliar yuan sepanjang 2022, dikutip dari Reuters, Selasa (2/1/2024).

Prediksi optimis dari Huawei memperlihatkan perusahaan sudah benar-benar bangkit dari sanksi keras Amerika Serikat (AS) sejak 2019 silam. Selama empat tahun, Huawei berupaya lepas dari berbagai blokir dan hambatan teknologi, salah satunya akses terhadap chip AS.

"Terima kasih kepada mitra kami di segala sektor yang telah berpihak pada Huawei dalam suka dan duka. Kami juga berterima kasih pada seluruh tim Huawei yang tak pernah menyerah dan tetap tangguh menerima berbagai terpaan," kata Hu.

"Setelah bertahun-tahun bekerja keras, kita semua mampu melewati badai. Saat ini, kita sudah kembali ke jalan yang tepat," ia menambahkan.

Dalam pesan internalnya ke karyawan, Hu mengatakan segmen bisnis perangkat termasuk smartphone, telah mencatat performa yang melampaui harapan sepanjang 2023.

Pada Agustus lalu, Huawei secara mengejutkan merlisi seri Mate 60 yang diklaim menggunakan chip buatan dalam negeri. HP itu adalah perangkat 5G pertama Huawei pasca masuk daftar hitam AS.

Huawei Mate 60 disambut meriah oleh pasar China dan mampu berkontribusi pada peningkatan penjualan hingga 83% yoy pada Oktober 2023. Pasar HP China secara keseluruhan terdongkrak 11%, menurut firma analis Counterpoint.

"Bisnis perangkat kita perlu digenjot lagi untuk menjalankan komitmen pengembangan produk terbaik di kelasnya. Kita akan terus membangun brand premium dengan sentuhan manusia," ia menjelaskan.

Di akhir pesan internal, Hu tak menampik bahwa ke depan tantangan akan makin berat. Hal ini dipicu kondisi geopolitik yang belum membaik dan iklim ekonomi yang tak menentu.

"Ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta pembatasan teknologi dan hambatan perdagangan akan terus berlanjut dan berdampak ke dunia," ia menuturkan.

Untuk menghadapi berbagai tantangan, Hu mengatakanHuawei akan fokus memperkuat strategi efisiensi pada operasionalbisnisnya. Antara lain dengan menyederhanakan manajemen, memastikan konsistensi kebijakan, serta membuat beberapa penyesuaian yang dibutuhkan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Huawei Makin Ganas, Tak Cuma HP Laku Keras

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular