PR Besar Kominfo Usai Internet 4G Mengalir di Pelosok RI

Redaksi, CNBC Indonesia
Jumat, 29/12/2023 07:35 WIB
Foto: (CNBC Indonesia/Kartini Bohang)

Talaud, CNBC Indonesia - Akses internet mulai mengalir ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) melalui pengoperasian BTS 4G yang sudah ada di 4.990 titik hingga Desember 2023.

Selain melanjutkan infrastruktur untuk pemerataan digital, PR lainnya adalah memastikan masyarakat melek dengan pemanfaatan internet yang positif.


Untuk itu, Kominfo masih terus berupaya memenuhi target Program Literasi Digital yang mencakul 50 juta orang hingga 2024 mendatang.

"Literasi kita belum capai target 50 juta orang. Sekarang baru 28 juta. Dengan adanya BTS 4G di 3T, mudah-mudahan bisa mempercepat targetnya. Karena pelatihannya juga online," kata dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (28/12/2023).

Usman mengatakan Kominfo sebelumnya pesimis bisa mencapai target tersebut. Sebab, Program Literasi Digital yang sudah dicanangkan sejak 2020 hingga kini baru tercapai lebih dari setengah.

"Selama 3 tahun baru lebih dari separuh. Berarti harus kejar ketinggalannya hampir setengah lagi," ia menjelaskan.

Namun, ia yakin target itu bisa dicapai tahun depan, atau setidaknya angkanya mendekati target. Sebab, ia melihat dalam acara peresmian pengoperasian BTS 4G di Desa Bowombaru, Talaud, Presiden Joko Widodo bisa melakukan teleconference melalui zoom dengan 1.000 kepala desa dan lembaga lainnya di daerah 3T.

Foto: Kartini Bohang
Bakti Kominfo meresmikan pengoperasian BTS 4G di Bowombaru, Talaud

"Artinya kan infrastrukturnya sudah oke. Berarti jangkauan untuk Program Literasi Digital bisa lebih luas," ujarnya.

Program Literasi Digital memiliki 4 pilar utama. Masing-masing adalah Digital Skills, Digital Culture, Digital Safety, dan Digital Ethics.

Digital Skills merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan hardware-software, sert sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Digital Culture merupakan kemampuan untuk membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika.

Digital Safety adalah kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Terakhir, Digital Ethics adalah kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat