Kominfo Terbuka Pakai Starlink Khusus Buat Pelosok RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 06/12/2023 10:05 WIB
Foto: Satelit Republik Indonesia (Satria)-1 telah meluncur. (YouTube/SpaceX)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kominfo membuka semua opsi untuk bisa menghubungkan internet dengan daerah-daerah yang sulit dijangkau. Termasuk memanfaatkan teknologi satelit, misalnya Satria-1 yang telah sampai di orbit belum lama ini.

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria menjelaskan pihaknya tengah mengejar pembangunan BTS. Salah satunya pada ratusan wilayah dengan kondisi tidak terduga secara geografis dan keamanan atau daerah kahar.

"Kita lagi kejar pembangunan BTS itu kan. Mudah-mudahan akhir tahun atau awal Januari tahun depan. Semuanya. Kan tinggal sisa 613 lagi kalo enggak salah, yang kahar itu. Tinggal yang kahar aja," kata Nezar di Jakarta, Selasa (5/12/2023).


Sementara sisa BTS lain tinggal menyelesaikan proses pembayaran. Tower BTS telah didirikan dan menunggu dioperasikan.

Namun proses tersebut sempat terhenti karena kasus korupsi BTS 4G. Akhirnya pembayaran bisa dilakukan setelah adanya klarifikasi dari satgas Bakti.

Untuk daerah yang sulit dijangkau, dia mengatakan pihaknya mencari sejumlah alternatif. Daerah itu khususnya berada di Indonesia bagian timur.

"Dalam hal ini di Papua karena lokasi geografisnya agak sulit dan pertimbangan faktor keamanan," ungkapnya.

Pihaknya mencari teknologi lain yang bisa dilakukan tanpa harus mendirikan BTS. Dengan begitu tidak ada masyarakat yang tidak terkoneksi internet.

Saat ditanya apakah bisa menggunakan Starlink yang telah bekerja sama dengan Telkomsat, dia hanya mengatakan semuanya jadi pertimbangan. "Semua opsi [termasuk Starlink dari Telkomsat] sedang dipertimbangkan, nanti akan diputuskan," kata Nezar.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center