Mimpi Tim Ganjar: Ada AI Ciptaan Anak Bangsa!

Fery Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 28/11/2023 16:36 WIB
Foto: Pasangan Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pengundian nomor urut Capres-Cawapres pada Selasa (14/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim Pemenangan Nasional nomor urut ketiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyebut bahwa Indonesia bisa bermimpi untuk memiliki artificial intelligence (AI) buatan dalam negeri sendiri. Bukan hanya itu, namun juga AI yang bisa bersaing di tingkat dunia.

"Kita bisa bermimpi anak bangsa kita bisa menghasilkan artificial intelligence, bisa hasilkan aplikasi produk digital yang mendunia berdaya saing dunia tentu pemerintah harus hadir untuk support dengan kurikulum siap kerja dan industri kreatif," kata Tim Pemenangan Ganjar Renard Widarto.


Selain AI, Ia juga mengajak masyarakat bisa bermimpi bahwa suatu saat bisa memiliki produk Handphone, laptop yang mampu bersaing secara global dari low tech sampai high tech semua industri bisa dikerjakan di dalam negeri. Untuk mencapainya harus melalui industrialisasi.

Foto: Tim Pemenangan Ganjar Renard Widarto (Tangkapan layar)

Untuk mencapai titik itu tentu tidak mudah karena memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga unggul. Caranya harus melalui literasi digital yang mumpuni dimana Ganjar Mahfud menjanjikan satu keluarga miskin dengan satu sarjana.

"Negara harus mendorong anak-anak bangsa miliki kekuasaan ilmu pada bidang digital informasi teknologi. Kita harus punya lebih banyak lagi ahli AI, ahli security mendunia, Ahli computer science kaliber dunia, Ganjar-Mahfud menerjemahkan itu sebagai fungsi penting dari riset, maka anggaran riset harus 1% dari PDB," ujar Renard.

Namun yang memprihatikan bahwa jumlah periset Indonesia dalam rasio 1 juta penduduk kurang lebih baru 1/6 dari Malaysia, maka SDM cerdas dan ahli digital tidak bisa ditawar lagi dalam rangkaian pertumbuhan ekonomi digital optimal.

"Infrastruktur digital, internet harus sembako yakni semua bisa konek, mudah murah dan cepat. Mudah diakses, murah biayanya dan cepat koneksinya. Hari ini kita tertinggal jauh dari China brunei , bahkan data Menkominfo peringkat 9 dari 10 negara. Tanpa infrastruktur digital memadai ga mungkin ekonomi digital kita bisa optimal," ujar Renard.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bisnis Cloud Laris Manis Era Digital, ELIT Incar Pasar Malaysia