Face Recognition Stasiun Rawan Masalah, KAI Harus Setop Dulu!

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 November 2023 17:20
Operasional Kereta Api Argo Parahyangan masih beroperasi secara normal. (Dok. KAI)
Foto: Operasional Kereta Api Argo Parahyangan masih beroperasi secara normal. (Dok. KAI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elsam meminta penggunaan face recognition di stasiun kereta api untuk dilakukan moratorium. Sebab masih banyak masalah sejak teknologi diterapkan.

"Kalau saya sih posisinya meminta, mendesak pada KAI untuk kemudian moratorium dulu deh penggunaan face recognition ini," kata Direktur Eksekutif Elsam, Wahyudi Djafar kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/11/2023).

Salah satu yang dia soroti adalah karena tujuan penggunaan dan data yang dikumpulkan tidak setara. Face recognition digunakan sebagai alat verifikasi dan autentikasi mereka yang melakukan perjalanan dengan kereta api.

Sementara itu, data biometrik biasanya digunakan untuk layanan yang berisiko. Misalnya, transaksi keuangan dan perbankan.

"Karena antara tujuan yg ingin dicapai dengan data yang digunakan terlalu timpang. Untuk penggunaan data biometrik mestinya digunakan untuk transaksi yang sifatnya berisiko, misalnya keuangan perbankan," ungkapnya.

Selain moratorium, Wahyudi juga menyarankan KAI menghapus semua data rekam wajah yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Setelah itu beri notifikasi bagi mereka yang telah melakukan pendaftaran.

KAI juga diminta untuk tidak jalan sendiri dalam penggunaan face recognition. Wahyudi mengatakan pihak KAI sebaiknya bekerja sama dengan Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

"Kalaupun akan meneruskan inovasi ini dalam bentuk penggunaan face recognition kerja samakan Dukcapil. Artinya tidak perlu ada proses pendaftaran rekam wajah, cukup merujuk pada data face recognition yg dimiliki Dukcapil," kata Wahyudi.

Dukcapil memang bertugas mengelola data kependudukan warga negara Indonesia. Termasuk melakukan pengelolaan data rekam wajah masyarakat.

Dengan interoperabilitas data antara dua lembaga tersebut, KAI bisa mencocokkan hasil scan dengan foto wajah yang ada dalam Dukcapil. Pihak KAI tidak melakukan penyimpanan data rekam wajah penumpang, seperti yang dilakukan dalam penerapan face recognition saat ini.

"Kalau sekarang mereka kan menyimpan data rekam wajah. Difoto muka kita terus direkam wajah kita, mereka simpan. Kalau ada interoperabilitas, yang menyimpan data hanya Dukcapil, KAI tidak menyimpan," ungkapnya.

Komentar KAI

VP Public Relation PT Kereta Api Indonesia, Joni Martinus menjelaskan data penumpang akan disimpan selama digunakan oleh penumpang. Namun data akan dihapus jika selama setahun penumpang tidak menggunakan layanan kereta api.

"Data akan disimpan sepanjang penumpang mempergunakan layanan KA. Jika dalam waktu 1 tahun tidak menggunakan layanan KA, maka data penumpang akan dihapus," kata Joni kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/11/2023).

Joni menjelaskan penumpang juga bisa mengajukan penghapusan datanya. Mereka perlu mengajukan penghapusan data kepada pihak KAI.

Dia juga memastikan data yang diberikan penumpang akan dipergunakan hanya untuk proses boarding saja. "Data nama, NIK, dan foto akan disimpan pada infrastruktur KAI dan hanya dipergunakan untuk proses boarding menggunakan Face Recognition Boarding Gate," jelas dia.

Penggunaan face recognition juga dipastikan tidak dipaksakan. Joni mengatakan KAI memberikan pilihan penumpang untuk boarding baik dengan pemindaian wajah maupun manual.

Bagi penumpang akan diminta persetujuan melakukan perekaman untuk layanan face recognition. Permintaan persetujuan ini baik yang diajukan melalui aplikasi Access by KAI maupun pendaftaran langsung di stasiun.

"Bagi penumpang yang menghendaki boarding melalui Face Recognition, maka setiap penumpang telah terlebih dahulu memberikan persetujuan perekaman untuk Face Recognition pada saat proses pendaftarannya, baik pendaftaran di Access by KAI ataupun di stasiun," kata Joni.

Sementara yang tidak berkenan, fasilitas boarding manual masih disediakan. "Bagi penumpang yang tidak berkenan menggunakan Face Recognition, KAI masih tetap menyediakan fasilitas boarding manual dan penumpang masih tetap bisa dilayani," pungkasnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kritik Face Recognition di Stasiun, Ahli: Warga Boleh Tolak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular