Cara Warga China Curang Peras Diskon Belanja Online 11.11
Jakarta, CNBC Indonesia - Platform ecommerce China memberikan diskon besar-besaran di pesta belanja 11.11 yang disebut juga sebagai Single's Day. Ternyata, warga China punya cara untuk meraih diskon sebesar mungkin padahal belanja cuma sedikit.
Menurut Reuters, banyak pedagang di platform ecommerce menawarkan diskon hingga 40-50 persen selama pesta belanja online tahun ini. Diskon besar-besaran di platform ecommerce seperti Alibaba dan JD di China adalah respons dari aksi pesaing baru mereka, Douyin dan Pinduoduo yang menawarkan diskon sepanjang tahun.
Hasilnya, beberapa riset memprediksi GMV, yaitu nilai transaksi di platform, ecommerce di China bisa mencapai pertumbuhan dua digit untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19.
Namun, angka GMV yang dipublikasikan hanya mencatat nilai barang yang diorder dan dibayar. Angka retur barang dan uang pembayaran yang dikembalikan, terekam dalam data GMV.
Mayoritas analis, menurut Reuters, padahal memproyeksikan angka pengembalian barang tahun ini bakal meroket. Alasannya adalah makin lihainya warga China mengeksploitasi diskon besar-besaran di platform ecommerce.
Warga China diperkirakan akan memesan barang sebanyak mungkin selama periode pesta belanja online agar bisa mendapatkan potongan harga terbesar di laman checkout. Namun, mereka kemudian akan mengembalikan barang yang mereka tidak terlalu butuhkan.
Data dari Syntun yang dikutip Reuters memperkirakan total GMV di seluruh platform ecommerce China selama periode 11.11 tahun ini tumbuh 2,08 persen menjadi US$ 156,4 miliar (Rp 2.454 triliun).
Platform ecommerce China kini menggelar pesta belanja online 11.11 selama berpekan-pekan. Tadinya, 11.11 atau Single's Day digunakan untuk periode diskon besar-besaran selama 24 jam pada 11 November.
Bain, lembaga riset, menyatakan mayoritas konsumen ecommerce China tahun ini mengutamakan belanja barang kebutuhan pokok selama Single's Day. Produk seperti sabun cuci tangan, tisu, mi instan, dan makanan binatang diutamakan, sedangkan produk peralatan elektronik dan furnitur tidak terlalu diminati.
Barang yang diperkirakan laris manis selama Single's Day adalah yang terkait kesehatan dan gaya hidup luar ruang, termasuk brand global seperti Nike dan Lululemon.
(dem/dem)