Elit Global Waswas, Kasih Titah Khusus ke Google-Apple Cs

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
30 October 2023 12:00
Humanoid robot 'Rmeca' is pictured at AI for Good Global Summit, in Geneva, Switzerland, July 6, 2023. REUTERS/Pierre Albouy
Foto: REUTERS/PIERRE ALBOUY

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) akan menyetujui kode etik bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Menurut dokumen G7, persetujuan ini seiring dengan upaya pemerintah untuk mencegah risiko dan potensi penyalahgunaan teknologi tersebut.

Mengutip Reuters, kode etik ini akan menjadi tonggak penting bagi negara-negara besar dalam mengatur AI, di tengah kekhawatiran privasi dan risiko keamanan.

Para pemimpin negara-negara G7 yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa, memulai proses kesepakatan tersebut pada Mei lalu di forum tingkat menteri yang disebut "Hiroshima AI".

Kode etik dengan 11 poin dibuat dengan tujuan untuk mempromosikan AI yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya di seluruh dunia dan akan memberikan panduan untuk tindakan organisasi yang mengembangkan sistem AI paling canggih, termasuk model dan sistem AI generatif. Hal ini bertujuan membantu meraih manfaat dan mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh teknologi ini.

Kode ini mendesak perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memitigasi risiko di seluruh siklus hidup AI, serta mengatasi insiden dan pola penyalahgunaan setelah produk AI dipasarkan.

Perusahaan harus mempublikasikan laporan publik mengenai kemampuan, keterbatasan, dan penggunaan serta penyalahgunaan sistem AI, dan berinvestasi dalam kontrol keamanan yang kuat.

UE telah lebih dulu mengatur teknologi baru ini dengan menerapkan Undang-undang AI yang sangat ketat. Sementara Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil pendekatan yang lebih lepas tangan dibandingkan dengan negara-negara UE untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kepala bidang digital Komisi Eropa Vera Jourova, berbicara di forum tata kelola internet di Kyoto, Jepang awal bulan ini, mengatakan bahwa Kode Etik adalah dasar yang kuat untuk memastikan keselamatan dan akan bertindak sebagai jembatan sampai peraturan ada.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Cara Google Tahu Segalanya Soal Anda, Segera Matikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular