
Batu Raksasa Serpihan Bulan 'Menempel' di Bumi

Jakarta, CNBC Indonesia - Para astronom berhasil menemukan asal usul sebuah asteroid dekat Bumi. Berdasarkan hasil penelitian terbaru, batu raksasa bernama Kamo'oalewa tersebut berasal dari Bulan.
Asteroid itu ditemukan pada 2016. Live Science mencatat bongkahan tersebut memiliki jarak 14,4 juta kilometer dari Bumi.
Sekitar lima tahun setelah ditemukan, hasil analisis menunjukkan Kamo'oalewa memiliki komposisi yang mirip dengan Bulan. Studi terbaru tahun ini mendukung analisis tahun 2021.
Pada penemuan yang diterbitkan 23 Oktober 2023 lalu menyebutkan adanya kemungkinan dampak asteroid kuno untuk mendorong batuan luar angkasa ke lintasan. Para peneliti juga menemukan ada lebih banyak bongkahan Bulan yang berada di antariksa.
"Kami menetapkan Bulan kemungkinan besar merupakan sumber Kamo'oalewa," kata penulis utama dan ilmuwan dari Universitas Arizona, Renu Malhotra dikutip dari Live Science, Senin (30/10/2023).
Kamo'oalewa memiliki dua sifat yang cukup berbeda dengan asteroid kebanyakan. Misalnya kedekatan jaraknya dengan Bumi dan membuatnya sebagai 'kuasi-satelit' planet ini, meskipun orbit sebenarnya adalah mengelilingi Matahari.
Selain itu, asteroid diperkirakan tetap berada di sisi terdekat Bumi selama jutaan tahun ke depan. Padahal banyak obyek dekat planet ini yang hanya bertahan beberapa dekade saja.
Pada penelitian 2021, para astronom melakukan analisis spektrum. Mereka meyakini Kamo'oalewa berasal dari batuan di Bulan karena asteroid itu memancarkan dan menyerap cahaya.
Para peneliti juga melakukan simulasi dampak asteroid di Bulan dan gaya gravitasi yang berdampak pada batuan tersebut. Hasilnya kemungkinan kecil batuan akan bergerak dan berakhir mendekati orbit Bumi.
Mereka juga meyakini sebagian besar material yang meluncur dari Bulan akan kembali ke sana atau jatuh ke Bumi. Tidak akan ada yang akan mengorbit jauh untuk mengelilingi Matahari.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Prediksi Tanggal Bumi Dihantam Asteroid Raksasa
