Xiaomi dan Alibaba Patungan Modali Saingan ChatGPT Asli China

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 23/10/2023 20:05 WIB
Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua raksasa China, Alibaba dan Xiaomi, menanam modal ke sebuah startup AI untuk menyaingi pemain utama chatbot dunia saat ini, ChatGPT milik OpenAI. Selain dua nama tersebut, investasi juga datang dari Tencent, Sequoia dan Hillhouse.

Dalam sebuah pernyataan, startup bernama Zhipu telah mengumpulkan dana lebih dari 2,5 miliar yuan (Rp 5,4 triliun), dikutip dari CNBC Internasional, Senin (23/10/2023).

Zhipu merupakan startup yang menciptakan model AI yang dilatih berdasarkan data dalam jumlah besar. Dengan data tersebut diharapkan bisa mendukung sejumlah aplikasi.


Perusahaan juga telah merilis chatbot AI generatifnya sendiri. Di mana AI akan menghasilkan jawaban sesuai respon dari permintaan pengguna.

ChatGPT jadi chatbot yang membangkitkan industri AI. Sejak diluncurkan tahun lalu, banyak perusahaan di sejumlah negara berusaha untuk mengembangkan produk AInya sendiri.

Ini juga terjadi di China. AI memang tengah bertumbuh pesat di negara tersebut.

CNBC Internasional mencatat China memandang AI bisa membantu output perekonomian dalam negerinya. Negara itu berencana meningkatkan daya komputasi sebesar 50% pada 2025, untuk membantu pengembangan aplikasi AI.

Selain itu, banyak raksasa teknologi China memang dilaporkan memodali para startup tersebut. Salah satunya adalah Baichuan yang mengumumkan telah mengantongi US$300 juta minggu lalu. Alibaba dan Tencent jadi beberapa investor startup AI tersebut.

Tak hanya memodali startup, para raksasa China juga ikut mengembangkan AI. Alibaba, Tencent hingga Baidu dilaporkan mengembangkan model AI sendiri dan telah merilis produknya juga.

Namun upaya China ini juga mendapat tantangan dari Amerika Serikat (AS). Dua negara diketahui memiliki hubungan yang tak begitu baik dan terus menerus berusaha untuk mendominasi di berbagai bidang termasuk teknologi.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ancaman Siber Jadi Bom Waktu Transformasi Teknologi, Solusinya?