
Spesifikasi Rudal Toofan, Senjata Pamungkas Hamas Vs Israel

Jakarta, CNBC Indonesia - Rudal Toofan menjadi senjata yang digunakan oleh Hamas untuk mengancam Israel jika serangan ke Gaza tak dihentikan.
Senjata tersebut ternyata dikembangkan oleh Iran dan berasal dari Amerika Serikat. Rudal Toophan atau Tufan dikembangkan dengan menjiplak rudal BGM-71 TOW buatan Amerika Serikat.
"Iran telah lama menunjukkan kemampuan untuk menjiplak [reverse-engineer] persenjataan AS. Mereka menjiplak rudal anti-tank TOW, menciptakan replika yang nyaris sempurna dan menamakannya Toophan," kata Jonathan Lord dari Center for a New American Security, seperti dikutip oleh CNN International, Kamis (19/10/2023).
Rudal TOW dibeli Iran dari Amerika Serikat pada 1970-an. Namun, AS berhenti menyediakan senjata dan teknologi persenjataan untuk Iran setelah Revolusi Iran pecah pada 1979.
Senjata tersebut bisa diluncurkan dari darat atau dari pesawat. Toofan menggunakan sistem pemandu SACLOS. Penggunanya harus mempertahankan sorotan kamera di target hingga rudal menghantamnya.
Di rudal Toofan ada lampu xenon yang kemudian dideteksi oleh lensa termal, untuk menentukan posisi rudal. Di sisi lain, kamera utama menentukan posisi target. Informasi dari kedua kamera ini kemudian diolah oleh pusat pengendali yang dinamakan (Digital Missile Guidance Set/DMGS). DMGS kemudian akan memilih rute misil dan mengoreksi lintasan.
Rudal Toofan terus dikembangkan hingga sudah memiliki beberapa versi. Versi pertama, Toofan-1, yang dijiplak dari BGM-71 TOW memiliki jangkauan 3.850 dan kekuatan penetrasi 550 mm.
Lalu ada Toofan-3, rudal yang didesain untuk menghancurkan kendaraan lapis baja dari atas, yaitu bagian paling rentan dari tank. Setelah meluncur di ketinggian 2-3 meter, Toofan-3 akan melakukan dua hal begitu berposisi di atas tank sasaran. Pertama, meluncur ke bawah atau meledak di atas target.
Di Toofan-4, Iran mulai menerapkan teknologi termobaric atau bom vakum. Ledakan amunisi termobaric menyebarkan cairan, gas, atau serbuk peledak. Sistem ini berarti seluruh material ledak di dalam rudal juga merupakan bahan bakar, sehingga rudal bisa menghasilkan energi yang jauh lebih besar.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]