China Menang! iPhone 15 Tak Laku, HP Huawei Jadi Raja

Redaksi, CNBC Indonesia
17 October 2023 11:45
A woman looks at a new iPhone 15 Pro and a Huawei Mate 60 Pro as Apple's new iPhone 15 officially goes on sale across China, at an Apple store in Shanghai, China September 22, 2023. REUTERS/Aly Song
Foto: REUTERS/ALY SONG

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama bertahun-tahun, Apple selalu menduduki posisi pertama sebagai raja HP di China. Seri iPhone laku keras di pasar HP terbesar dunia tersebut.

Namun, Apple harus menerima takhtanya digeser oleh pabrikan lokal China. Firma analis Jefferies mengatakan penjualan HP di China menunjukkan pertumbuhan positif secara tahun-ke-tahun (YoY).

Hal ini didorong oleh menguatnya penjualan dari vendor lokal seperti Huawei, Xiaomi, dan Honor. Sementara itu, penjualan iPhone mengalami penurunan signifikan hingga dua digit.

Analis mengatakan penjualan Apple menunjukkan tren negatif sejak iPhone 15 diluncurkan, dikutip dari CNBC International, Selasa (17/10/2023).

Sebagai hasilnya, Huawei kini menduduki posisi pertama sebagai raja HP China, dilihat dari pangsa pasarnya.

"Kami yakin permintaan iPhone 15 yang melemah di China akan secara bertahan berkontribusi terhadap pengapalan HP itu secara total di ranah global," kata analis.

Tim Jefferies juga memprediksi iPhone akan kalah dengan Huawei pada laporan penjualan tahun depan. Saham Apple ditutup flat pada Senin (16/10) kemarin, menyusul laporan analis.

Analis Jefferies mengatakan pertumbuhan penjualan HP Android China tak berhubungan dengan strategi diskon yang digelar. Pasalnya, rata-rata diskon HP Android terbilang 'tidak tinggi'.

Selain itu, Apple juga turut menjalankan strategi diskon serupa untuk menggenjot penjualan iPhone. Bahkan, iPhone 15 yang dijajakan di China juga mendapat diskon. Hal ini mencerminkan lemahnya permintaan flagship tersebut di China.

Selain itu, para analis di Morgan Stanley mengatakan masih mengawasi kinerja Apple pada kuartal akhir tahun nanti. Mereka juga memangkas ekspektasi terhadap penjualan iPhone pada kuartal tersebut sebesar 8%.

Analis Morgan Stanley mengatakan mereka akan mengamati total pendapatan Apple, pertumbuhan pendapatan jasa, margin kotor dan pertumbuhan pendapatan di China mulai kuartal September, namun panduan kuartal Desember merupakan "hal yang paling penting."


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik iPhone Blak-Blakan Bisnis Seret di 2024, Ini Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular