Kena Semprot Gegara Hamas-Israel, FB Blokir 795.000 Konten

Redaksi, CNBC Indonesia
14 October 2023 18:30
Israel mulai melancarkan serangan udara ke perbatasan Lebanon hingga menewaskan empat anggota Hizbullah pada Senin (9/10) waktu setempat. Serangan ini terjadi ketika Israel dan kelompok Hamas Palestina kembali terlibat peperangan di Jalur Gaza sejak akhir pekan lalu. (REUTERS/SALEH SALEM)
Foto: Israel mulai melancarkan serangan udara ke perbatasan Lebanon hingga menewaskan empat anggota Hizbullah pada Senin (9/10) waktu setempat. Serangan ini terjadi ketika Israel dan kelompok Hamas Palestina kembali terlibat peperangan di Jalur Gaza sejak akhir pekan lalu. (REUTERS/SALEH SALEM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Meta (Facebook, Instagram, WhatsApp) memblokir atau memberikan label khusus ke 795.000 konten berbahasa Ibrani dan Arab yang mengandung unsur menyesatkan dan tak akurat.

Hal ini dilakukan menyusul peringatan dari Komisioner Eropa untuk pasar internal Thierry Breton ke para raksasa teknologi. Breton memberikan waktu 1 x 24 jam bagi penyedia platform media sosial untuk menyapu bersih semua konten ilegal.

Ia mengatakan peringatan itu sesuai dengan aturan Digital Services Act (DSA) yang berlaku di wilayah Eropa. Aturan DSA mewajibkan platform dengan pengguna aktif bulanan melebihi 45 juta untuk memantau dan menghapus konten ilegal.

Jika melanggar, penyedia platform bisa didenda sebesar 6% dari total pendapatan di wilayah Eropa.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (14/10/2023), Breton mengatakan pihaknya mengindikasikan banyak konten tak benar di media sosial yang membuat situasi Hamas-Israel makin panas, sejak konflik pecah pada pekan lalu.

Dalam keterangan resminya, Meta mengatakan telah memperluas kebijakan soal konten kekerasan di platformnya. Meta mengklai telah menghapus konten yang memperlihatkan penyanderaan warga Israel oleh Hamas.

Konten dengan gambar korban yang dikaburkan masih diizinkan. Meta menegaskan pihaknya memprioritaskan keamanan dan privasi para korban yang diculik.

Meta mengatakan pihaknya sadar soal ancaman Hamas yang menyebar footage dari korban penculikan. Timnya akan berupaya untuk memantai dan mencegah konten-konten semacam itu disalin dan disebarkan ulang.

Bukan cuma ke Meta, Breton juga melayangkan surat ke petinggi platform media sosial lainnya. Antara lain Elon Musk (X/Twitter) dan Shou Zi Chew (TikTok).

Untuk X, Komisi Eropa telah membuka investigasi lebih lanjut ke platform tersebut. Bos X mengatakan pihaknya akan patuh pada aturan yang berlaku di Eropa. Namun, belum ada keterangan resmi dari perusahaan maupun komentar dari Elon Musk.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Cuma Iron Dome, Ini 4 'Benteng' Canggih Milik Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular