Alasan RI Jadi Rebutan Tempat Bangun Data Center

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
13 October 2023 16:15
Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo. Saat membuka acara Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Natural Language Processing (NLP) antara Direktorat Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan Korika BRIN, dia mengaku membacakan teks yang diproduksi oleh AI. (CNBC Indonesia/Novina Bestari)
Foto: Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo. Saat membuka acara Penandatanganan Kerja Sama Pengembangan Natural Language Processing (NLP) antara Direktorat Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo dengan Korika BRIN, dia mengaku membacakan teks yang diproduksi oleh AI. (CNBC Indonesia/Novina Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pelaku industri yang memilih Indonesia untuk membangun data center. Mereka tidak hanya memberikan layanan cloud bagi pasar Indonesia saja, tapi juga wilayah sekitar Asia Tenggara.

"Kenapa para pemain besar ini bisa meletakkan data center [di Indonesia] untuk memberikan layanan cloud? Karena kalau kita bicara tentang data center, kita bicara tentang cloud, bicara tentang ketersediaan energi," kata Direktur Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, dalam program Profit di CNBC Indonesia, Jumat (13/10/2023).

Soal energi, lanjut dia, kedepannya yang dibutuhkan adalah energi green. Pasalnya, semua data center menuju ke operasional yang lebih berkelanjutan bagi lingkungan. Indonesia masih punya banyak cadangan energi green. Itu yang menjadi alasan RI jadi rebutan tempat membangun data center.

"Makanya mereka meletakkan data center di Indonesia. Bukan hanya untuk melayani Indonesia, tapi juga melayani kawasan," tegasnya.

Dampak pertama yang dirasakan karena pembangunan data center ini jelas dari sisi penyerapan tenaga kerja. Data center yang ada di Indonesia pasti membutuhkan tenaga kerja lokal, karena akan mahal jika mereka ambil dari luar negeri.

"Nah ini yang kita lakukan juga di Kominfo, yakni melakukan pelatihan-pelatihan khususnya terkait cloud computing. Itu bisa diikuti di program Kominfo dan gratis. Namanya digital talent scholarship," ujar Semuel.

"Itu ada pelatihan 3-6 bulan tergantung subjek yang diambil untuk menyiapkan SDM yang mumpuni untuk menangkap peluang-peluang lapangan pekerjaan yang baru ni." pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cloud Makin Menjamur, Warga RI Punya Peluang Bisnis Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular