
Bos HP China Ditangkap di India, Kasus Cuci Uang-Langgar Visa

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan karyawan Vivo ditangkap oleh otoritas India. Termasuk di antaranya adalah seorang eksekutif perusahaan asal China itu bernama Guangwen Kuang.
Reuters melaporkan, Kuang ditangkap minggu ini. Dia diduga terlibat dalam kasus pencucian uang yang telah diselidiki pada Vivo sejak 2022 lalu.
Tahun lalu, Direktorat Penegakan Hukum India diketahui menggerebek 48 situs yang berafiliasi dengan Vivo dan rekanannya. Ini terkait tudingan perusahaan mengirimkan uang senilai 1,07 triliun rupee (Rp 201,8 triliun) ke China secara ilegal agar bisa menghindari pajak di India.
Tak berselang lama setelah penangkapan Kuang, 30 orang karyawan Vivo dilaporkan melanggar aturan Visa. Mereka menyembunyikan fakta bekerja untuk produsen HP itu dan melanggar aturan saat mengunjungi wilayah Himalaya.
"Sejumlah warga negara China melakukan perjalanan melintasi India, termasuk tempat sensitif di Jammu, Kashmir, dan Ladakh, yang merupakan pelanggaran berat bagi persyaratan visa India," kata Direktorat Penegakan Hukum, dikutip dari Reuters, Jumat (13/10/2023).
Badan tersebut dalam pengajuannya juga menambahkan, "banyak karyawan perusahaan grup Vivo bekerja di India tanpa Visa yang sesuai. Mereka menyembunyikan informasi soal yang memperkerjakan mereka dalam Visa dan menipu kedutaan atau misi India di China".
Reuters menjelaskan saat dimintai komentar Vivo mengulangi pernyataannya soal penangkapan eksekutifnya pada awal pekan ini. Perusahaan itu menyebutkan penangkapan tersebut membuat mereka khawatir. Namun, Vivo akan tetap berkomitmen mematuhi hukum setempat.
China dan India berseteru soal batas negara masing-masing. Tahun 2020, terjadi bentrokan di perbatasan yang menewaskan 20 tentara India dan empat tentara China.
Menyusul hal tersebut, New Delhi diketahui melakukan pengetatan investasi masuk dan larangan ratusan aplikasi China. India juga melarang warga negara asing memasuki atau tinggal di wilayah Ladakh, sebagian Jammu dan Kashmir yang disebut sebagai 'dilindungi' kecuali telah mengantongi izin.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article HP China Ini Mendadak Laku, Bukan Oppo-Xiaomi-Vivo-Realme
