
Joe Biden Melunak, Samsung Boleh Kirim Chip ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut. Pemerintahan Joe Biden melakukan pembatasan ekspor alat manufaktur chip canggih ke China sejak akhir tahun lalu.
Bukan cuma berlaku untuk perusahaan AS, tetapi juga perusahaan di negeri sekutu seperti Korea Selatan, Jepang, dan Belanda.
Namun, pemerintahan Jepang sepertinya mulai melunak. Raksasa chip asal Korea Selatan, Samsung Electronics dan SK Hynix, diizinkan menyuplai alat dari AS ke fasilitas pabrik mereka di China.
"Ketidakpastian tentang operasional dan investasi firma semikonduktor Korea Selatan di China kini mulai melunak. Mereka kini bisa menetapkan strategi manajemen global jangka panjang," kata Sekretaris Senior Presiden untuk Bidang Ekonomi, Choi Sang-mok, dikutip dari Reuters, Selasa (10/10/2023).
AS telah memberitahu Samsung dan SK Hynix soal keputusan tersebut. Hal tersebut disampaikan langsung dalam keterangan resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag) AS
Samsung dan SK Hynix dimasukkan dalam daftar firma 'tervalidasi', artinya mereka tak perlu mengantongi izin AS untuk melakukan ekspor alat chip buatan AS ke China.
Samsung dan SK Hynix yang merupakan pabrikan chip terbesar pertama dan kedua di dunia telah menginvestasikan miliaran dollar AS ke China untuk fasilitas produksi semikonduktor.
"Melalui koordinasi dengan pemerintahan terkait, ketidakpastian tentang operasional manufaktur semikonduktor kami di China kini sudah teratasi," kata Samsung dalam keterangan resminya.
Sementara itu, SK Hynix mengatakan "kami menyambut keputusan pemerintahan AS untuk memperpanjang izin terkait kebijakan kontrol ekspor. Kami yakin keputusan ini akan menstabilkan pasokan semikonduktor global".
Samsung Electronics membuat sekitar 40% chip NAND di pabriknya yang terletak di China. Sementara itu, SK Hynix membuat 40% chip DRAM di Wuxi dan 20% chip NAND di Dalian.
TrendForce melaporkan Samsung dan SK Hynix menguasai 70% pasar chip DRAM global dan 50% pasar chip NAND global hingga akhir Juni 2023.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta HP Baru Huawei Bikin China Heboh dan Amerika Kaget
