
Chip China Bikin Joe Biden Ketar-Ketir, Taiwan di Baliknya

Jakarta, CNBC Indonesia - HP baru Huawei Mate 60 Pro yang dirilis secara misterius pada akhir September lalu masih terus menimbulkan kontroversi. HP ini ketahuan sudah mendukung jaringan 5G.
Padahal, Amerika Serikat (AS) telah memblokir Huawei untuk mengakses chip canggih yang dibutuhkan dalam pengembangan HP 5G sejak 2019 lalu.
Pemerintahan Joe Biden menuduh Huawei telah melanggar sanksi dagang yang berlaku. SMIC sebagai pabrikan yang disebut-sebut membantu produksi chip Huawei Mate 60 Pro juga mendapat tuduhan serupa.
Terbaru, raksasa teknologi Taiwan juga ikut terseret. Setidaknya ada empat perusahaan yang kini sedang diselidiki oleh pemerintah setempat, karena diduga membantu Huawei memproduksi chip 5G.
Menteri Ekonomi Taiwan, Wang Mei-hua, mengatakan pihaknya akan mengecek empat raksasa teknologi Taiwan untuk mengetahui kebenaran isu yang beredar.
Wang mengatakan pihaknya akan menyelidiki apakah aktivitas raksasa teknologi Taiwan di China sesuai dengan izin investasi yang berlaku.
"Jika tidak, maka [raksasa Taiwan yang diselidiki] bisa kena denda maksimal hingga 25 juta dollar Taiwan (Rp 12 miliar)," kata dia.
Wang tak memberikan rincian soal aturan apa yang kemungkinan dilanggar perusahaan setempat jika terbukti membantu Huawei. Dalam laporan Bloomberg, disebutkan bahwa ada dugaan perusahaan Taiwan membantu membangun infrastruktur untuk produksi chip Huawei.
Adapun empat perusahaan Taiwan yang diinvestigasi adalah Topco Scientific, L&K Engineering, United Integrated Services, dan Cica-Huntek Chemical Technology Taiwan.
Keempatnya membantah telah terlibat dengan Huawei. Huawei sendiri menolak untuk memberikan tanggapan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Spek Huawei Mate 60 Pro, HP China Misterius Bikin AS Waswas
