Alasan Warga RI Pakai Pinjol, Bukan Beli iPhone Baru

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
06 October 2023 14:15
Infografis: Catat! Tips Terhindar dari Jebakan 'Kubangan' Pinjol Ilegal
Foto: Infografis/Catat! Tips Terhindar dari Jebakan 'Kubangan' Pinjol Ilegal/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan jasa pinjaman online (Pinjol) kian tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Jumlahnya mencapai ratusan juta borrower atau peminjam.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafa mengatakan mayoritas portofolio fintech P2P digunakan untuk hal produktif.

Dari segi cash loan pun hampir 60 persen digunakan untuk masyarakat kecil berdagang. Sehingga manfaat untuk masyarakat sangat tinggi.

"Seperti penjual nasi uduk, penjual bakso, warung kecil, itu lebih banyak menggunakan pinjaman ini," kata Entjik saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

"Cuma karena isu fintech ilegal, di mana bunganya tinggi dan perilaku borrower-nya cenderung konsumtif, itu lah yang bikin banyak berita negatif," imbuhnya.

Jika dilihat dari manfaatnya, dari 120 juta borrower, sekitar 70 juta borrower lebih banyak menggunakan pinjol untuk kegiatan produktif.

Fakta menarik, sisanya banyak digunakan oleh karyawan yang pengalaman kerjanya 5 tahun ke bawah. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurut Entjik, di negara lain seperti China, Thailand dan Singapura juga terjadi hal yang sama.

Adapun pinjaman dana tersebut digunakan untuk menutup kebutuhan mereka sehari-hari, seperti makan dan bensin.

"Gajian tanggal 25 tanggal 10 udah abis, sehingga ini banyak yang menggunakan untuk bridging. Jadi dia ambil 1 juta untuk bensin dan makan sampai tanggal 25. Nanti tanggal 25 lunas lagi," jelasnya.

Jadi, ia menegaskan bahwa pinjol tak selamanya mengerikan. Ada sisi baik yang bisa dilihat, dan berapa orang yang sudah terbantu layanan fintech ini. Namun perlu dicatat gunakan pinjol sesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan, jangan untuk kebutuhan konsumtif.

"Jadi itu yang kita perlu sampaikan bahwa edukasi dari AFPI, kita terus menerus lakukan, pinjam sesuai kebutuhan jangan konsumtif. Kalau masyarakat, karyawan atau pekerja ini disiplin ini sangat terbantu." pungkasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Banyak Karyawan Baru Lulus Kuliah Tergiur Pinjol, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular