
Gibran Tahu TikTok Shop Nakal, Brand Lokal Jadi Korban

Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok Shop bisa menjadi korban pertama langkah pemerintah melarang media sosial juga beroperasi sebagai ecommerce. Walikota Solo Gibran Rakabuming mengungkapkan praktik nakal TikTok Shop yang mengorbankan UMKM brand lokal.
Kementerian Perdagangan segera merilis revisi Permendag 50 Tahun 2020 yang salah satu poinnya melarang media sosial berperan ganda sebagai e-commerce.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh kebijakan baru dari pemerintahan Jokowi tersebut.
Menurutnya, platform ecommerce yang dioperasikan media sosial seperti TikTok Shop merugikan pelaku usaha dalam negeri khususnya UMKM.
Gibran bercerita soal pengalaman dan risetnya soal TikTok Shop. Menurutnya, barang produksi dalam negeri sering kalah saing dengan produk impor di TikTok Shop.
Dia juga mengungkap praktik shadow banning atas brand lokal. Konten brand lokal di platform media sosial TikTok sering dibatas atau bahkan disembunyikan sama sekali dari pengguna TikTok.
"Dulu rame, ada shadow banning, ngerti-ngerti [tahu-tahu] terblokir. Ketika terblokir tiba-tiba ada produk dari China dengan spek yang sama masuk. Nakalnya di situ," jelas dia seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (27/9/2023).
Karena itu platform media sosial memang seharusnya dipisahkan dari e-commerce.
"Itulah kenapa saya rasa media sosial dan e-commerce harus terpisah, biar fair," katanya. "Sudah terbukti merek asli Indonesia, UMKM Indonesia yang sebelumnya berjualan di TikTok Shop akhir-akhir ini pada mengeluh sepi," kata Gibran .
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan telah membeberkan alasan pemerintah melarang media sosial beroperasi sekaligus sebagai ecommerce. Hal ini karena platform mengantongi algoritma pengguna yang bisa digunakan untuk mengatur iklan kepada yang bersangkutan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Larang Medsos Sekaligus Ecommerce, Ini Alasannya