
Tetangga RI Dapat Rejeki Nomplok dari Google dan Tesla

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin mengumbar rencana investasi dari raksasa teknologi global di negaranya. Masing-masing adalah Tesla, Google, dan Microsoft.
"Tesla menyasar fasilitas manufaktur EV (kendaraan listrik). Microsoft dan Google sedang melihat potensi untuk data center," kata dia, dikutip dari Reuters, Senin (25/9/2023).
Lebih lanjut, Thavisin mengklaim nilai investasi yang dibawa tiga raksasa teknologi itu bernilai US$ 5 miliar atau setara Rp 76 triliun. Namun, ia tak merinci nilai masing-masing investasi Google Cs secara terpisah.
Tesla, Google, dan Microsoft belum buka suara soal pernyataan Thailand.
Thavisin menyampaikan rencana investasi tersebut kepada para wartawan di Bangkok, pasca kepulangannya dari sidang majelis PBB di New York, Amerika Serikat, pekan lalu.
Jika rencana investasi itu berjalan lancar, tentu akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Thailand yang ditargetkan menanjak 2,8% pada tahun ini.
Thavisin dilaporkan telah bertemu dengan CEO Tesla Elon Musk pada pekan lalu terkait kendaraan listrik. Diketahui, Thailand merupakan hub perakita mobil otomatis terbesar keempat di Asia.
Thailand juga telah menawarkan insentif bagi industri EV dan produsen baterai. Masyarakat juga diberikan potongan pajak untuk membeli mobil listrik. Hal serupa dicanangkan pula di Indonesia oleh pemerintahan Joko Widodo.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peringatan Google soal Risiko Pakai Google di Malam Hari
