Alasan Pencipta Kripto Tak Bisa Punya Rumah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi pencipta teknologi kripto ethereum, Vitalik Buterin, tidak pernah terpikir untuk bisa membangun rumah. Ia hanya bisa tinggal di satu kota sebentar lalu pindah.

Pria kelahiran Rusia tersebut kini tak lagi tinggal di satu kota dalam waktu yang lama. Pilihan kota baru tujuan Buterin juga makin sedikit karena daftar negara yang ia hindari terus bertambah.

"Pasti ada banyak negara yang dengan senang hati saya kunjungi tiga tahun lalu, kini saya tidak berani untuk mengunjunginya," kata Buterin kepada CNBC Internasional dalam sebuah wawancara di Republik Ceko.

Buterin menyebut kampung halamannya di Rusia sebagai salah satu negara yang kini ia hindari. Programmer yang tumbuh besar di Kanada ini adalah keturunan Ukraina dan Rusia. 

Di tengah perang Ukraina dan Rusia, Buterin memilih aktif mendukung Ukraina melawan invasi Rusia.

Posisinya sebagai pelopor teknologi privasi dan kode sumber terbuka membawa risiko bagi kebebasannya di wilayah hukum tertentu. Ini adalah alasan utama bagi Buterin untuk menetap dan memiliki rumah tinggal tetap di satu negara.

Ia mencontohkan pengalaman pencipta teknologi open-source Tornado Cash yang menghadapi tuntutan hukum di Belanda dan AS.

Tornado Cash digunakan oleh sebagian orang untuk melindungi privasi mereka di pasar kripto. Namun layanan mixer kripto juga dapat digunakan oleh penjahat atau negara untuk mencuci uang.

Kini, banyak orang di industri kripto khawatir. Ada kecenderungan penegak hukum mengincar pembuat teknologi sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kejahatan, bukan pelaku kejahatan yang memanfaatkan teknologi tersebut.

Buterin merasa cocok dengan gaya hidup "terdesentralisasi" karena pria berusia 29 tahun itu kini punya pengaruh yang melintasi batas negara.

Praha menjadi salah satu pusat baru kripto baru dunia. Buterin memilih Praha sebagai tempat tinggal saat dan aktif berkomunikasi dengan programmer yang satu visi dan misi, yaitu ingin mengubah dunia lewat teknologi kripto.