Semua Pengguna X/Twitter Wajib Bayar, Perintah Elon Musk
Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk mengumbar rencananya untuk mewajibkan semua pengguna X (dulunya Twitter) membayar langganan. Hal ini ia sampaikan di sela-sela obrolan bersama PM Israel Benjamin Netanyahu yang disiarkan langsung.
"Kami berencana menerapkan pembayaran bulanan untuk pengguna X dalam rangka memerangi bot," kata dia, dikutip dari CNBC International, Selasa (19/9/2023).
Musk tak merinci berapa biaya yang akan dikenakan bagi para pengguna. Selain itu, ia juga tak menjelaskan fitur apa saja yang akan ditambah atau dikurangi bagi pelanggan dengan paket 'murah'.
Lebih lanjut, Musk juga mengklaim pengguna aktif bulanan X saat ini sudah tembus 550 juta. Setiap harinya, ada 100-200 juta post yang dipublikasikan di platform berbagi teks tersebut.
Ia tak merinci berapa banyak dari basis pengguna tersebut yang merupakan manusia, bukan bot. Sebagai informasi, pada Mei 2022 ketika Musk pertama kali diisukan akan mencaplok Twitter, pengguna aktif hariannya di angka 229 juta.
Diskusi Musk dan Netanyahu fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan (A), dengan berbagai dampak positif/negatif yang mengikutinya.
Obrolan tersebut juga menyinggung soal kritik warganet terhadap Musk yang dinilai antisemit. Dalam beberapa pekan terakhir, Musk diketahui aktif mengancam organisasi Yahudi 'Anti-Defamation League' (ADL). Musk menuduh ADL berupaya membunuh bisnisnya.
ADL disebut membuat pendapatan di X turun 60%. Hal ini langsung jadi topik yang ramai dibicarakan. Bahkan, CEO Apple Tim Cook turut berkomentar dan menyebut tak suka dengan nilai yang dipegang Musk dan X.
(fab/fab)