Lemhannas: Pemilu RI Jadi 'Kelinci Percobaan' TikTok Hingga X

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 September 2023 06:35
Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. (Dokumentasi Lemhannas)
Foto: Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto. (Dokumentasi Lemhannas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menilai ada hal baru yang akan muncul pada Pemilihan Umum 2024 Indonesia, terutama dari sisi media sosial. Penilaian itu disampaikan Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam konferensi pers bertajuk "Menuju Kematangan Demokrasi Indonesia" di kantor Lemhannas, Jakarta, Senin (18/9/2023).



"Hal lain dari karakter Pemilu 2024 yang kami amati adalah ini juga akan menjadi pemilu teknologi atau pemilu digital terutama media sosial. Sudah kita rasakan sejak tahun 2014, terasa juga di tahun 2019," ujarnya.

"Nah di Pemilu 2024 diramalkan hal yang baru yang akan muncul yang berbeda dengan 2019 itu terutama adalah artificial intelligence (AI). AI bisa betul-betul dipergunakan oleh partai politik, calon anggota legislatif, kandidat presiden untuk kemudian mengelola kampanyenya, untuk mengelola strateginya, untuk mengelola substansinya, termasuk juga permainan di medsos," lanjutnya.

Menurut Andi, Lemhannas menyoroti kemunculan platform-platform baru yang muncul belakangan. Mulai dari TikTok hingga X besutan Elon Musk yang dulu dikenal sebagai Twitter.

"Tiktok sudah betul-betul menguat. Twitter sudah diganti dengan X masih melakukan perubahan. Meta tampaknya tidak jadi menjadi satu platform yang akan signifikan bisa kita lihat perannya di Pemilu 2024," kata Andi.

Lebih lanjut, dia mengatakan, salah satu kajian yang dilakukan Lemhannas berkaitan dengan penggunaan platform dalam Pemilu di RI dan Pemilu di AS. Apalagi pemilu di tanah air pada Februari 2024 terjadi sebelum pemilu di Negeri Paman Sam pada November 2024.

"Kemungkinan platform-platform ini menyiapkan kematangan dari platform-nya bukan untuk pemilu Indonesia tapi untuk pemilu AS di November 2024," ujar Andi.

"Atau dalam bahasa lebih gamblangnya siap-siap pemilu Februari 2024 di Indonesia dijadikan eksperimen untuk mematangkan platform-platform itu untuk kemudian nanti betul-betul digunakan di pemilu AS November 2024," lanjut mantan Sekretaris Kabinet tersebut.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dompet Induk TikTok Tebal, Mau Tebar Duit Buat Sumber Cuan Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular