
Dewa Teknologi Rapat Bicara Nasib Manusia, Ini Daftarnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat pemerintah Amerika Serikat gelisah. Para petinggi perusahaan teknologi dunia dikumpulkan agar AI tidak justru menjadi liar dan menghancurkan masa depan manusia.
Diskusi soal AI digelar oleh pemimpin Senat Amerika Serikat Chuck Schumer. Para "dewa teknologi" yang turun ke Washington D.C. berdiskusi dengan skeitar 60 senator AS dan perwakilan dari organisasi buruh, perusahaan media, dan aktivis hak asasi manusia.
Schumer menyatakan pertemuan soal AI di ibu kota Amerika Serikat tersebut adalah yang pertama dan digelar tertutup. Dalam pertemuan berikutnya, Schumer berencana membukanya untuk publik.
![]() Mantan CEO Microsoft Bill Gates tiba di Forum Wawasan Kecerdasan Buatan (AI) bipartisan untuk seluruh senator AS yang diselenggarakan oleh Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer (D-NY) di US Capitol di Washington, AS, 13 September 2023. (REUTERS/Leah Millis) |
Schumer menekankan pentingnya regulasi soal AI menjelang pemilu AS pada 2024, terutama terkait penggunaan deep fakes yaitu konten audio, video, atau gambar yang diciptakan oleh AI yang sangat menyerupai konten asli.
![]() |
Pada Maret lalu, Musk dan sekelompok ahli kecerdasan buatan meminta pengembangan AI yang lebih canggih dari GPT-4 buatan OpenAI disetop selama 6 bulan. GPT-4 adalah teknologi yang mendasari ChatGPT, robot chat yang bisa menciptakan artikel, puisi, dan tulisan lain.
Pemerintah di seluruh dunia khawatir teknologi AI digunakan untuk menciptakan teks, gambar, audio, dan video rekayasa yang tidak bisa dideteksi.
![]() |
Pada Selasa, Adobe, IBM, Nvidia, dan beberapa perusahaan lain telah menandatangani komitmen memberikan watermark di semua konten ciptaan AI di hadapan Presiden AS Joe Biden.
![]() |
Berikut adalah daftar "dewa teknologi" yang ikut dalam pertemuan soal AI:
- CEO OpenAI, Sam Altman (pemilik ChatGPT)
- Pendiri Microsoft Bill Gates
- CEO Nvidia Jensen Huang
- CEO Palantir Alex Karp
- CEO IBM Arvind Krishna
- CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk (pemilik X yang dulu bernama Twitter)
- CEO Microsoft Satya Nadella
- CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai
- Pendiri Google Eric Schmidt
- CEO Meta Mark Zuckerberg (Meta adalah pemilik Instagram, WhatsApp, dan Twitter)
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AI Bisa Bikin Kacau Pemilu, Aturan Baru Kominfo Mampu Atasi?