
Perang Chip Lawan Xi Jinping, Joe Biden Keker Tetangga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan semikonduktor dan digital terkemuka Amerika Serikat (AS) termasuk Intel dan Google diajak menghadiri pertemuan bisnis hari ini, Senin waktu setempat di Hanoi, bersamaan dengan kunjungan Presiden Joe Biden untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
Pertemuan tersebut mengonfirmasi rencana AS untuk meningkatkan peran global Vietnam di berbagai segmen pembuatan chip. Ini sebagai bagian dari strategi AS yang lebih luas untuk mengurangi risiko-risiko terkait ancaman China, termasuk pembatasan perdagangan dan ketegangan dengan Taiwan.
Semikonduktor diharapkan menjadi titik fokus selama kunjungan Biden ke Hanoi, kata pejabat administrasi AS, dikutip dari Reuters Senin (11/9/2023).
Beberapa dari mereka yang ada dalam daftar telah menginvestasikan atau mengumumkan investasi di Vietnam.
Intel dilaporkan memiliki pabrik US$1,5 miliar di Vietnam selatan untuk merakit, mengemas, dan menguji chip, yang terbesar di jaringan global, dan memiliki rencana untuk memperluasnya.
Firma desain chip Marvell mengatakan berencana untuk membangun pusat "kelas dunia" di Vietnam.
Pejabat AS telah berulang kali mengatakan bahwa merakit dan merancang adalah segmen industri pembuatan chip di mana Vietnam kemungkinan akan tumbuh lebih cepat, meskipun kekurangan insinyur yang dapat memperlambat berkembangnya industri.
Biden membantah bahwa kunjungannya ke Vietnam bertujuan untuk "menahan" China. Ia menegaskan bahwa kunjungan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan stabilitas global.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taktik Baru China Menangi Perang Chip, Joe Biden Bisa Keok
