Warga Jakarta Bingung Mendadak Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 28/08/2023 08:35 WIB
Foto: Ilustrasi Hujan Deras (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah wilayah di Jabodetabek, termasuk Jakarta, diguyur hujan pada Minggu (27/8/2023). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan hujan itu adalah upaya mengatasi polusi udara yang melanda wilayah ini beberapa waktu lalu.

Laporan detik.com yang mengutip sejumlah warga di Bogor, Depok dan Tangerang Selatan, hujan turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

Hujan deras terjadi di wilayah Tangsel. Untuk wilayah Depok, hujan diketahui turun di kawasan Sukmajaya, Cilodong. Di kota Bogor, hujan deras juga turun yang disertai angin kencang. Hujan terjadi di Ciomas, Tamansawi serta Ciawi.


Hujan tersebut merupakan hasil modifikasi cuaca. Karena Indonesia tengah dalam musim kemarau, jadi hujan yang turun adalah hasil rekayasa.

"Sekarang masih musim kemarau. Hujan turun karena sedang dilakukan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC)," kata Kepala BMKG Dwikorita, dikutip dari detik.com, Senin (28/8/2023).

Deputi Meteorologi BMKG Guswanto juga memastikan rekayasa hujan adalah salah satu upaya mengatasi polusi udara di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Dia menjelaskan rekayasa itu untuk mempercepat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi hujan. Rekayasa tersebut dengan disemai menggunakan bubuk garam NaCI.

TMC dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak. Mulai dari BMKG, BRIN, BNPB, dan TNI AU.

"Rekayasa cuaca yang dimaksud adalah dengan mempercepat potensi pertumbuhan awan hujan menjadi hujan dengan disemai dengan bubuk garam NaCl. TMC ini hasil kerja sama BMKG, BRIN, BNPB, dan TNI AU," jelasnya.


Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat