
Raksasa Telko PHK 5.000 Karyawan, Boncos Gegara Perang Harga

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa telekomunikasi T-Mobile melakukan PHK besar-besara yang berdampak pada 5.000 karyawan di Amerika Serikat (AS). PHK ini dilakukan untuk mengurangi biaya operasional perusahaan.
Dikutip dari Reuters, Jumat (25/8/2023), T-Mobile berupaya menambah pelanggan di pasar-pasar yang kompetitif. Salah satu strateginya adalah menggelar promosi untuk memberikan paket data yang lebih murah dan memenangkan kompetisi.
Strategi perang harga sudah dijalankan sejak beberapa kuartal belakangan. T-Mobile menghadirkan paket bundle yang lebih hemat bagi pelanggannya, tetapi menggerogoti bisnis perusahaan.
"Upaya untuk menarik pelanggan ternyata lebih mahal saat ini ketimbang beberapa kuartal sebelumnya," kata CEO T-Mobile Mike Sievert dalam email internal ke karyawan.
PHK akan dilakukan secara bertahap hingga 5 pekan ke depan. Karyawan yang terdampak adalah bagian korporat dan back-office. Namun, ada beberapa divisi teknis yang juga dipangkas.
Divisi ritel dan consumer care tak terdampak dalam PHK kali ini. T-Mobile berharap bisa mengurangi pengeluaran pajak sebesar US$ 450 juta pada Q3 2023 dari PHK ini.
Pada Juli lalu, T-Mobile menargetkan pelanggan datanya bertambah antara 5,6 hingga 5,9 juta. Sievert mengatakan perusahaan juga bakal menerapkan model bisnis yang lebih tersentralisasi untuk menghemat biaya operasional.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pajak Makin Mahal, Operator Seluler Titip Pesan ke Menkominfo
