
Hemat, Grab Percaya Diri Hapus Rugi 3 Bulan Lebih Awal

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab Holdings percaya diri bisa lebih cepat memangkas kerugian operasi pada tahun ini sehingga bisa mencetak laba lebih cepat.
Menurut Reuters, Grab mengubah proyeksi finansialnya pada Rabu. Perubahan ini didasari dari keberhasilan penghematan lewat pengurangan jumlah pegawai dan permintaan yang kuat dari pengguna jasa pesan antar makanan serta transportasi.
Grab kini yakin bisa mencapai titik impas (break even) dalam bentuk laba inti yang disesuaikan pada kuartal ketiga 2023, padahal tadinya Grab memperkirakan baru bisa menghapus rugi operasional pada akhir tahun.
Dalam setahun, Grab menyatakan bisa menghemat USS$ 80 juta dari langkah penghematan, termasuk dari kebijakan PHK pada Juni.
Grab kini tengah menjalankan restrukturisasi demi menghemat biaya. Selain kebijakan pengurangan pegawai, Grab juga memangkas biaya penggunaan cloud serta mengurangi insentif untuk partner dan konsumen.
Perusahaan teknologi yang bermarkas di Singapura tersebut memperkirakan EBITDA negatif US$ 30 juta hingga US$ 40 juta, dibandingkan sebelumnya yaitu EBTIDA negatif US$ 195 juta hingga US$ 235 juta.
"Kami mencoba untuk optimalisasi bottom-line, kami juga memastikan agar bisnis kami terus tumbuh," kata CFO Grab Peter Oey seperti dikutip Reuters. "Masih banyak peluang di [sektor] transportasi. Kami belum mencapai level pra-Covid. Target kami adalah akhir tahun ini."
Grab membukukan pendapatan US$ 567 juta pada April-Juni 2023, naik 77 persen dari tahun sebelumnya dan melampaui estimasi analis senilai US$ 546,1 juta.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Isu Krisis Ojol, Grab Berani Buka Data Driver di Aplikasi