Tech Conference 2023

Jangan Ambil MBA di Harvard, Ini Bocoran dari Menkes

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
24 August 2023 09:50
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Collaboration For Innovation Tech Confrence di Sopo del Tower, Jakarta, Selasa (22/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam acara Collaboration For Innovation Tech Confrence di Sopo del Tower, Jakarta, Selasa (22/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendorong warga RI untuk kuliah atau mendorong keluarga untuk menempuh pendidikan di bidang STEM. Menurutnya, profesi di bidang sains bakal banyak dicari dibanding lulusan MBA dari luar negeri.

Dia menjelaskan pemerintah menyiapkan 2.500 beasiswa. Ini bukan hanya untuk bidang kedokteran, tapi juga terkait bioteknologi, bioinformasi, dan biogenetik.

"Tahun ini 2.500 beasiswa udah secure. Bukan hanya dokter atau dokter speasialis, tapi juga bioinfromatics dan biogenetics, bioindustries kita siapin," kata Budi dalam Tech Conference 2023 CNBC Indonesia, Selasa (22/8/2023).

Dengan rencana itu, dia bahkan bergurau sekolah elit seperti Harvard Business School tidak akan lagi jadi favorit. Namun akan bergeser ke bidang kesehatan.

"Sekarang bioinformatic, biogenetics. Aku lagi berjuang supaya temen-temen mau ambil belajarnya ke sana," ungkapnya.

Kementerian Kesehatan juga melakukan identifikasi universitas dan profesor terbaik. Dia akan mendekati mereka yang akan mengambil gelar Phd untuk bisa membuat riset terkait Indonesia.

"Enggak cuman beasiswa, tapi biayai risetnya," jelas Budi.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengungkapkan potensi besar di bidang kesehatan. Data sektor tersebut disebut sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan di tanah air.

Dia mencontohkan dari jumlah bayi yang dilahirkan saja bisa mencapai 4 juta bayi per tahun. Dari data bayi tersebut bisa diambil dan dimanfaatkan.

"Bayangkan bayinya kita imunisasi, bayinya kita ambil datanya. banyak sekali yg bisa kita lakukan. AI bisa digunakan startup untuk diagnostik," kata Budi.

Selain itu Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan data medis masyarakat. Di sana akan tertera data mulai dari vaksinasi hingga penyakit tertentu yang diderita.

"Kita sudah mulai tahun ini clinical database dari 260 juta rakyat, siapa yang sudah vaksin ini, siapa yang darah tinggi kolesterol tinggi, dll," ungkapnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tonton Menkominfo Bicara Data Murah, BTS, dan Startup, Now!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular