
Menkes Buka-bukaan Soal AI, Bisa Jadi Juru Selamat Warga RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Semakin banyak hal yang bisa digunakan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI). Salah satunya dapat diimplementasikan pada sektor kesehatan.
Penggunaan AI sempat disinggung Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS). Menurutnya banyak data yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Salah satunya berasal dari data-data bayi yang lahir. Sebab, dalam setahun ada lebih 4 juta bayi yang lahir di Indonesia.
"Bayangkan bayinya kita imunisasi, bayinya kita ambil datanya. banyak sekali yg bisa kita lakukan. AI bisa digunakan startup untuk diagnostik," kata Budi dalam Tech Conference 2023 CNBC Indonesia, Selasa malam (23/8/2023).
Budi juga menjelaskan pihaknya tengah menyiapkan data medis masyarakat. Di dalamnya terdiri dari beragam data, seperti siapa saja yang sudah vaksin atau menderita penyakit tertentu.
"Kita sudah mulai tahun ini clinical database dari 260 juta rakyat, siapa yang sudah vaksin ini, siapa yang darah tinggi kolesterol tinggi, dll," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, dia bercerita soal rencana pengembangan Satu Sehat. Aplikasi itu sebelumnya bernama PeduliLindungi yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
Setelah kasus Covid-19 mulai melandai dan pandemi usai, aplikasi itu tetap dipertahankan. Namun dikembangkan untuk mencakup semua layanan kesehatan secara umum.
Berikutnya, dia ingin mengembangkan aplikasi itu lebih luas lagi. Salah satunya membenahi soal kualitas layanan dan harga di tiap fasilitas kesehatan.
Satu Sehat juga direncanakan akan dikembangkan mirip seperti aplikasi e-commerce atau ride hailing. Yakni akan ada form penilaian setiap pasien setelah menerima layanan kesehatan oleh dokter atau di rumah sakit.
"Bikin rumah sakit dan dokter ada database. Bikin kayak Tokopedia atau Gojek ada bintang-bintang [penilaian]," kata Budi.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tonton Menkominfo Bicara Data Murah, BTS, dan Startup, Now!
