
Luhut Bangga, Startup RI Menjamur Nilainya Dipatok Rp 1.982 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar jumlah startup Indonesia yang menempati urutan keenam terbanyak di dunia dapat mendorong nilai ekonomi digital Indonesia hingga mencapai US$130 miliar (Rp 1.982 triliun) di tahun 2025.
Luhut mengutip Presiden Joko Widodo (Jokowi), dia meyakinkan bahwa startup Indonesia dapat terus bertumbuh dan menjadi pemain utama di Asia.
"Hal ini mendorong nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$130 miliar di 2025, dan US$315 miliar di 2030. Dan saya yakin angka ini bisa lebih," kata Luhut dalam acara Road to Indonesia Start-up Ecosystem Summit 2023, Jumat (11/8/2023).
Luhut mengutip data Startup Ranking, yang mengungkapkan bahwa per 10 Mei 2023 Indonesia telah memiliki sekitar 2.400 startup. Hal ini membuat Indonesia menempati posisi keenam dengan jumlah startup terbanyak di dunia.
Per 10 Mei 2023, secara total telah tercatat ada sebanyak 144.688 startup di dunia, dimana 77.500 diantaranya adalah startup yang berada di Amerika Serikat, 17.000 startup di India, dan disusul Inggris, Kanada, Australia, Indonesia.
"Kita boleh bangga dengan jumlah startup Indonesia yang menempati posisi terbesar keenam," tuturnya.
Luhut mengatakan, jumlah startup Indonesia yang mencapai 2.400 ini tak terlepas dari penetrasi internet, di mana saat ini sudah menjangkau 76,8% penduduk Indonesia.
Selain itu, Luhut menyampaikan bahwa pemerintah juga telah memberi perhatian khusus kepada startup dalam negeri. Presiden Jokowi mendorong pemberdayaan UMKM dan perusahaan rintisan untuk lebih banyak melahirkan unicorn, decacorn, mulai dari pemetaan, inkubasi, pendampingan, akses permodalan, hingga akses pasar.
Hadirnya Start-up Ecosystem Summit 2023, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi solusi kebutuhan startup Indonesia dalam menjalin kolaborasi dengan kementerian/lembaga, permodalan ventura, komoditas, media, dan lainnya.
Lebih lanjut, Luhut berpesan agar startup dapat langsung menemui pemerintah jika mereka mengalami masalah.
"Jika Anda mengalami masalah, Anda bisa langsung ke kami, untuk kami selesaikan masalahnya," pungkasnya.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup RI Disorot Media Asing, Modal Awal Cuma Rp 10 Juta