Elon Musk Bagi-Bagi Cuan Buat Budak Korporat, Ini Syaratnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 07/08/2023 18:00 WIB
Foto: Pekerja memasang penerangan pada tanda

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk bawa misi membantu hak buruh dalam platform miliknya X. Platform media sosial yang dulu bernama Twitter akan siap mendanai tagihan hukum bagi mereka yang diperlakukan tidak adil akibat postingan mereka.

"Jika Anda diperlakukan tidak adil oleh perusahaan Anda karena memposting atau menyukai sesuatu di platform ini, kami akan mendanai tagihan hukum Anda," ungkap Musk dalam postingannya, dikutip dari Reuters, Senin (7/8/2023).

Bukan hanya mendanai tagihan hukum, X juga akan menuntut atas nama orang yang diperlakukan tidak adil oleh para bosnya. Menurutnya tuntutan akan sampai ke dewan direksi perusahaan.


"Dan kita tidak hanya akan menuntut, hini akan sangat keras dan kami akan mengejar dewan direksi perusahaan juga," kata Musk.

Ini jadi terobosan baru sejak Musk mengganti branding Twitter menjadi X. Termasuk merubah logo legendari burung biru menjadi huruf X berwarna hitam.

Penggantian setelah 17 tahun Twitter berdiri pada Juli lalu menandai fokus Musk untuk membangun 'aplikasi segalanya'.

Namun perubahan ini tak disambut gembira oleh banyak pihak. Beberapa kritik menyebut keputusan Musk sebagai aksi bunuh diri.

Bahkan pendiri Takahashi dan pakar public relations, Jenn Takahashi mengatakan keputusan Musk merupakan yang terbohoh sejak membeli Twitter bulan Oktober lalu.

"Ini merupakan misi bunuh diri Twitter," kata dia. "Ini mungkin jadi hal terbodoh yang dia [Elon Musk] lakukan sejak mengambil alih perusahaan".

Rebranding Twitter juga dibandingkan dengan yang dilakukan Facebook yang menjadi Meta. Saat itu Mark Zuckerberg melakukan penggantian untuk fokus baru perusahaan pada dunia virtual, Metaverse.

Takahashi menjelaskan perubahan Meta lebih masuk akal dibandingkan Twitter. Dia juga menekankan kesalahan perubahan ini berada di tangan Musk.

"X tidak ada korelasi dengan Twitter dan kata kerja yang mengikutinya, tweeting. Ini bukan kesalahan siapapun melainkan Elon Musk," jelasnya.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat