Wishnutama Ungkap Hal yang Dilupakan Proyek Kesayangan Jokowi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
27 July 2023 19:40
Presiden Jokowi Lantik Perwira TNI dan Polri Tahun 2023, Halaman Istana Merdeka, (26/7/2023). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)
Foto: Presiden Jokowi Lantik Perwira TNI dan Polri Tahun 2023, Halaman Istana Merdeka, (26/7/2023). (Tangkapan layar Youtube Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi selalu mendorong dan membanggakan hilirisasi di berbagai sektor ekonomi. Ternyata, hilirisasi tidak hanya dibutuhkan di sektor pertambangan dan pertanian. Wishnutama mengingatkan bahwa hilirisasi juga sedang berjalan dan dibutuhkan di sektor digital.

Komisaris Utama TelkomselWishnutamaKusubandio menyatakan bahwa ekonomi digital disebut memiliki "kue" yang besar untuk beberapa tahun ke depan, bahkan nilainya ditaksir mencapai triliunan dolar.

Namun, ada pekerjaan rumah atau PR utama yang masih harus diselesaikan, yaitu membuat dampak ekonomi tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

"Memang besar tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, maka yang dapat merasakan manfaat potensi tersebut belum tentu bangsa kita," kata dia dalam acara Nge-Spill Bareng Pijar Foundation, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).

Agar dampak ekonomi tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat, pemerintah memiliki urgensi yang paling penting saat ini yaitu harus ada hilirisasi ekonomi digital.

Dengan mengatur dan memberdayakan sumber daya manusia sehingga menciptakan kemampuan baru melalui pengembangan talena dan pengembangan regulasi yang lebih menguntungkan bangsa.

Wishnutama yang juga menjadi Anggota Dewan Penyantun Pijar Foundation, mengungkap 'barang' sasaran hilirisasi digital adalah market atau pasar Indonesia.

"Market digital kita itu perlu hilirisasi sedemikian rupa supaya dapat memberi manfaat yang luar biasa ke bangsa kita," tuturnya.

Salah satu caranya dengan menciptakan ekonomi baru. "Kita enggak boleh anti sama asing. Tapi asingnya juga jangan sekadar gimmick, jangan drama doang. Kita harus bikin yang real kita harus membangun ekonomi baru." pungkasnya.

Indonesia sendiri tengah menantikan bonus demografi tahun 2030 - 2040, di mana total penduduk produktif (15-64 tahun) diprediksi akan mencapai 64% dari 297 juta jiwa.

Menurut laporan McKinsey & Co bertajuk The Archipelago Economy: unleashing Indonesia's potential, September 2012), Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, serta memiliki potensi pasar senilai US$1,8 triliun pada sektor layanan konsumen, agrikultur dan perikanan, sumber daya, serta pendidikan.


(dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasok Chip AI, Samsung Teken Kontrak USD 16,5 M Dengan Tesla

Next Article Ramai Hilirisasi Digital Ala Gibran, Ini Penjelasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular