
Wishnutama Ungkap Hal yang Dilupakan Proyek Kesayangan Jokowi

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi selalu mendorong dan membanggakan hilirisasi di berbagai sektor ekonomi. Ternyata, hilirisasi tidak hanya dibutuhkan di sektor pertambangan dan pertanian. Wishnutama mengingatkan bahwa hilirisasi juga sedang berjalan dan dibutuhkan di sektor digital.
Komisaris Utama TelkomselWishnutamaKusubandio menyatakan bahwa ekonomi digital disebut memiliki "kue" yang besar untuk beberapa tahun ke depan, bahkan nilainya ditaksir mencapai triliunan dolar.
Namun, ada pekerjaan rumah atau PR utama yang masih harus diselesaikan, yaitu membuat dampak ekonomi tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
"Memang besar tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, maka yang dapat merasakan manfaat potensi tersebut belum tentu bangsa kita," kata dia dalam acara Nge-Spill Bareng Pijar Foundation, di Jakarta, Kamis (27/7/2023).
Agar dampak ekonomi tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat, pemerintah memiliki urgensi yang paling penting saat ini yaitu harus ada hilirisasi ekonomi digital.
Dengan mengatur dan memberdayakan sumber daya manusia sehingga menciptakan kemampuan baru melalui pengembangan talena dan pengembangan regulasi yang lebih menguntungkan bangsa.
Wishnutama yang juga menjadi Anggota Dewan Penyantun Pijar Foundation, mengungkap 'barang' sasaran hilirisasi digital adalah market atau pasar Indonesia.
"Market digital kita itu perlu hilirisasi sedemikian rupa supaya dapat memberi manfaat yang luar biasa ke bangsa kita," tuturnya.
Salah satu caranya dengan menciptakan ekonomi baru. "Kita enggak boleh anti sama asing. Tapi asingnya juga jangan sekadar gimmick, jangan drama doang. Kita harus bikin yang real kita harus membangun ekonomi baru." pungkasnya.
Indonesia sendiri tengah menantikan bonus demografi tahun 2030 - 2040, di mana total penduduk produktif (15-64 tahun) diprediksi akan mencapai 64% dari 297 juta jiwa.
Menurut laporan McKinsey & Co bertajuk The Archipelago Economy: unleashing Indonesia's potential, September 2012), Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-7 di dunia, serta memiliki potensi pasar senilai US$1,8 triliun pada sektor layanan konsumen, agrikultur dan perikanan, sumber daya, serta pendidikan.
(dem)
Next Article Ramai Hilirisasi Digital Ala Gibran, Ini Penjelasannya


3 Faktor Buat Harga Emas Ambruk, Berapa Lama Terjebak di Titik Kritis?

Akhirnya Toyota Bikin Mobil Listrik BEV di RI, Ini Gambaran Harganya

Prediksi Harga iPhone di RI Akibat Tarif Impor Produk AS Turun ke 0%

Harga Emas Antam Logam Mulia Rontok: Turun Rp64.000, Dekati Rp1,8 Juta

Bos Pengusaha Ungkap Fakta Ngeri Kasus PHK di RI, Ada Ancaman Ini

Jenazah Kwik Kian Gie Tiba di Rumah Duka untuk Disemayamkan

Ngopi Sampai Khusyuk: Kalau Ada Surga Pecinta Kopi, Ini Tempatnya
