Startup Rp 330 Triliun Ditinggal Investor, Foundernya Bebal

Redaksi, CNBC Indonesia
26 July 2023 17:20
Byju Raveendran, pendiri dan CEO aplikasi pembelajaran Byju. (Youtube/World Goverment Summit)
Foto: Byju Raveendran, pendiri dan CEO aplikasi pembelajaran Byju. (Youtube/World Goverment Summit)

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor mengungkapkan segudang masalah yang terjadi di Byju, startup asal India yang valuasinya sempat melampaui Rp 330 triliun. Manajemen Byju ternyata kerap mengacuhkan saran investor untuk memperbaiki tata kelola perusahaan.

Prosus, perusahaan asal Belanda pemilik OLX dan investor utama di Tencent, menyatakan pemegang saham perusahaan sudah berupaya untuk membantu perbaikan tata kelola di Byju.

"Pemimpin perusahaan di Byju selalu mengacuhkan nasihan dan rekomendasi terkait strategi, operasi, legal, dan tata kelola perusahaan," kata Prosus dalam pernyataan perusahaan seperti dikutip Reuters.

Prosus telah memangkas valuasi internal atas Byju dari US$ 22 miliar (Rp 330 triliun) menjadi hanya US$ 5,1 miliar (Rp 76 triliun). Perusahaan itu juga menjelaskan bahwa alasan Prosus menarik diri dari dewan komisaris Byju karena "tidak bisa memenuhi tugas fidusia kepada perusahaan dan pemegang saham dalam jangka panjang."

Kepada Reuters, Byju menyatakan selalu menyampaikan upaya dan kinerja perusahaan kepada seluruh pemegang saham. "Kami telah memberi tahu pemegang saham tentang langkah nyata untuk memperbaiki tata kelola perusahaan dan laporan keuangan."

Prosus adalah pemegang 9,6% dari saham Byju. Prosus dan dua investor kelas kakap lain baru-baru ini menyatakan mundur dari dewan komisaris Byju. Hal ini bermula dari keanehan pada laporan keuangan Byju.

Dewan komisaris Byju saat ini hanya diisi sang pendiri Byju Raveendran dan keluarganya, yakni Divya Gokulnath (istri) dan Riju Raveendran (adik).

Laporan Reuters mengatakan anggota dewan komisaris Byju yang mundur adalah GV Ravishankar, partner di modal ventura Peak XV Partners yang sebelumnya bernama Sequoia India; Russer Dreisenstock dari Prosus, raksasa teknologi pemilik OLX dan Tencent; serta Vivian Wu dari Chan Zuckerberg Initiative, yayasan milik pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chan.

Keputusan mundurnya tiga anggota dewan komisaris Byju dilatarbelakangi oleh proses audit laporan keuangan. Deloitte, perusahaan konsultan akuntansi yang ditugaskan untuk melakukan audit, mundur karena Byju terus menunda penerbitan laporan keuangan 2011-2022 dan tidak kunjung menyediakan dokumen keuangan yang diminta.

Byju adalah startup India paling besar, sempat mencapai valuasi US$ 22 miliar (sekitar Rp 330 triliun). Perusahaan yang berbasis di Bengaluru ini mempekerjakan lebih dari 40.000 orang dan beroperasi secara global, dengan pasar utama di Asia Selatan dan Timur Tengah.

Sebelum diterpa tech winter, Byju dikabarkan tengah menempuh proses menjadi perusahaan terbuka. Namun, rencana IPO batal seiring dengan pengetatan likuiditas di pasar finansial global.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Startup Rp 330 Triliun Ditinggal Investor, Muak Dibohongi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular