Startup Daging Israel Incar Pasar Muslim RI, Mau Beli?

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
26 July 2023 08:40
Polisi dan pengunjuk rasa Israel berkumpul di dekat penghalang polisi selama demonstrasi menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan perombakan yudisial pemerintah koalisi nasionalisnya, di dekat Knesset, parlemen Israel di Yerusalem 24 Juli 2023. (REUTERS/Ronen Zvulun)
Foto: Polisi dan pengunjuk rasa Israel berkumpul di dekat penghalang polisi selama demonstrasi menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan perombakan yudisial pemerintah koalisi nasionalisnya, di dekat Knesset, parlemen Israel di Yerusalem 24 Juli 2023. (REUTERS/RONEN ZVULUN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup teknologi pangan Israel sedang mencari peluang baru di pasar mayoritas Muslim di ASEAN, seperti Indonesia dan Malaysia.

Mereka adalah Steakholder Foods, sebuah perusahaan yang membuat produk daging hasil budi daya di laboratorium.

Perusahaan, yang berkantor pusat di Rehovot, Israel, mengembangkan metode produksi daging sapi dan makanan laut di lab, baik sebagai bahan maupun potongan utuh, sebagai alternatif dari industri pertanian dan perikanan.

Di Singapura, Steakholder Foods sedang mengembangkan produk belut dan kerapu cetak 3D dengan Umami Meats, sebuah perusahaan budi daya ikan dan makanan laut lokal.

Steakholder yang terdaftar di Nasdaq juga mengalihkan pasar untuk membuat produk halal bagi konsumen Muslim.

Wakil presiden pemasaran Steakholder Mor Glotter-Nov mengatakan bahwa potensi permintaan produk teknologi makanan Israel di negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia dan Malaysia sangat besar karena kesamaan antara persyaratan diet 'kosher' Yahudi dan halal Muslim.

"Hukum 'kosher' dan halal menekankan prinsip kebersihan, sumber etis, dan metode persiapan khusus yang serupa," katanya, dilansir dari Nikkei Asia pada Rabu (26/7/2023).

"Meskipun kami tidak dapat menjamin persetujuan halal atau halal tertentu pada tahap ini, Steakholder Foods berkomitmen untuk bekerja memenuhi standar dan persyaratan yang relevan."

Perusahaan teknologi makanan Israel seperti Steakholder bersiap untuk berekspansi ke luar negeri karena industri ini menerima aliran dana dari para pendukung.

Di pasar protein alternatif global, Israel adalah penerima investasi terbesar setelah Amerika Serikat, mengungguli pasar Asia seperti China dan Singapura.

Menurut Good Food Institute, AS menarik investasi protein alternatif sebesar US$6,78 miliar dari tahun 2020 hingga 2022, diikuti oleh Israel sebesar US$1,19 miliar.

Selama periode yang sama, China menerima US$210 juta sementara Singapura menarik US$300 juta.

Meskipun peluang bisnis cukup besar, tetap ada juga risiko politik yang dihadapi mereka di negara-negara mayoritas Muslim. Israel memiliki sejarah yang sulit dengan negara-negara di mana Islam adalah agama yang dominan.

Terlepas dari langkah-langkahnya dalam menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab dan negara-negara tetangga lainnya yang telah menolak keberadaan negara Yahudi sejak didirikan pada tahun 1948, negara-negara mayoritas Muslim di Asia belum juga pulih.

Di Asean, Israel tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Indonesia, Malaysia, atau Brunei.

Sebagai misi terdekat, Kedutaan Besar Israel di Singapura memantau perkembangan di tiga negara tetangga tersebut. Namun hambatan ideologis tidak menghentikan teknologi pangan negara baru, seperti Aleph Farms.

Seperti Steakholder, Aleph ingin menjajaki pasar ASEAN yang mayoritas Muslim dengan sederet penawaran produk halal. Perusahaan teknologi makanan Israel ini memproduksi daging yang dibudidayakan langsung dari sel tanpa modifikasi.

Aleph Farms memiliki kerja sama dengan Esco Aster, sebuah organisasi manufaktur kontrak, untuk memproduksi daging budi daya. Keduanya berencana untuk membangun fasilitas bersertifikat halal pertama di dunia untuk daging budi daya, membantu unit bistik daging sapi Aleph untuk mendapatkan persetujuan atas produk yang ditujukan untuk Muslim.

"Di Indonesia, saya tidak tahu bagaimana orang akan berpikir," ujar Sagi Karni, mantan duta besar Israel untuk Singapura, yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya sebagai utusan pada bulan Juli. "Beberapa orang mungkin memiliki keberatan politik."


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Startup Terkenal Asal Israel, Warga RI Pengguna Setia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular