Biden Lempar 'Bom' Baru ke Xi Jinping, Pelan tapi Mematikan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 17:15 WIB
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Joe Biden punya cara baru untuk membatasi pengembangan teknologi China. Kali ini, Amerika Serikat (AS) akan melancarkan aksinya secara perlahan.

AS memutuskan tidak akan membatasi investasi di China secara keseluruhan. Negara Adikuasa itu akan mempersempit fokusnya hanya pada teknologi dan investasi baru.

Lebih tepatnya, pembatasan ini hanya berlaku untuk industri semikonduktor (chip) China, komputasi kuantum, serta kecerdasan buatan (AI). Tiga sektor itu dianggap krusial di masa depan, sehingga AS ingin memastikan China tak menguasainya.  


Pemerintah setempat berharap bisa menyelesaikan proposal kebijakan ini pada akhir Agustus mendatang. Kemungkinan, aturan baru akan berlaku paling cepat tahun depan.

Menurut sejumlah sumber, kebijakan baru tersebut juga memutuskan untuk tidak memasukkan sektor bioteknologi dan energi dalam 'daftar investasi yang dibatasi'.

Dalam sebuah wawancara, Menteri Keuangan Janet Yallen menyinggung soal lingkup terbatas rencana tersebut. Dia menjelaskan pembatasan akan ditargetkan untuk lingkup yang lebih spesifik.

Dengan begitu, diharapkan tidak akan berdampak besar pada investasi AS di China. "Ini tidak akan menjadi kontrol luas yang memengaruhi investasi AS secara luas di China," jelasnya, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (18/7/2023).

Program ini sebenarnya sudah lama tertunda. Yallen beralasan pejabat ingin memastikan apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar.

"Ingin memastikan jika kami melakukan ini, kami melakukannya dengan benar, dan kami telah memikirkan konsekuensinya," ungkap Yallen.

Aturan yang akan berlaku 2024 itu kemungkinan mengecewakan pihak China yang mengharapkan adanya tindakan lebih keras dan cepat. Namun sebaliknya akan memberikan lebih banyak waktu bagi pemerintah AS untuk bernavigasi antara keinginan memaksakan kontrol dan meredakan ketegangan dengan China.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Investasi Kripto RI di Tengah Perang Dagang-Pajak Tinggi