
Heboh Pekerjaan Orang Malas di TikTok, Gaji Bisa Rp 1,1 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ramai fenomena 'lazy girl job' atau 'pekerjaan cewek pemalas' di TikTok. Maksudnya adalah pekerjaan yang tak menyebabkan tingkat stres tinggi pada pegawai.
Kendati tak bikin stres, gaji pekerjaan tersebut tetap layak. Pencetus gerakan 'lazy girl job' ini adalah kreator konten TikTok (TikToker) bernama Gabrielle Judge.
Ia pertama kali membuat konten soal 'lazy girl job' pada 22 Mei lalu. "Saya adalah penganut 'lazy girl jobs'," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengklaim ada banyak pekerjaan di luar sana dengan gaji US$ 60.000 hingga 80.000 (Rp 898 jutaan hingga Rp 1,1 miliar).
Selanjutnya, banyak warganet yang membagikan pekerjaan yang tak menguras mental dengan tagar #lazygirljob. Hingga kini, tagar itu sudah menghimpun 14 juta views.
Melalui wawancara dengan Insider, dikutip Kamis (13/7/2023), Judge berharap makin banyak perempuan yang memprioritaskan keseimbangan kerja dan rehat (work-life balance). Dengan begitu, mereka bisa memiliki proyek sampingan (side project) yang benar-benar sesuai dengan passion.
Selain itu, mereka juga bisa mengambil pekerjaan tambahan (freelance), sehingga pemasukannya bisa lebih banyak. Menurut klaim Judge, nilainya bisa sampai Rp 1,1 miliar tergantung freelance yang diambil.
"Saya ingin orang-orang memahami bahwa waktu sangatlah berharga. Kita semua harus fokus untuk memprioritaskan diri sendiri, bukan perusahaan tempat kita bekerja," ia menuturkan.
Kierstin Carter (21 tahun) mengaku pekerjaannya termasuk 'lazy girl job'. Posisinya sebagai paralegal litigasi di Austin, Texas, AS.
Menurutnya, pekerjaan itu sangat bisa diprediksi dan disesuaikan dengan waktu yang ia butuhkan.
"Saya ke kantor jam 7 pagi, mengecek email, mengatur dokumen, membuat dokumen, menjawab telepon. Semuanya saya kerjakan sambil menonton serial televisi favorit di desktop hingga jam 6 sore," kata dia.
Menurut dia, satu-satunya poin kelemahan dari lazy girl job adalah kecenderungan untuk duduk berlama-lama di depan laptop. Sehingga, ia merasa kurang menggerakkan badannya.
Kendati demikian, pekerjaan yang ia geluti membuatnya bisa mengerjakan hal lain. Sesimpel dengan menonton serial televisi atau belanja online.
"Saya suka lazy girl job yang saya punya," ujarnya.
Selain Carter, April (38 tahun) juga mengaku menggeluti lazy girl job. Ia menjabat sebagai tim marketing dan komunikasi. Waktu kerjanya 20-25 jam per minggu.
"Pekerjaan saya hanya copy-paste informasi dari template dan merangkainya agar terlihat unik di depan klien atau brand," kata dia.
"Tugas saya tak membutuhkan upaya yang besar," ia memungkasi.
Kendati menyukai lazy girl job, namun April mengutarakan kelemahan yang sama. Ia kadang merasa bosan dengan pekerjaannya. Selain itu, ia juga merasa hidupnya kerap terasa monoton.
Jadi, pekerjaan Anda termasuk lazy girl job atau punya tingkat stres tinggi?
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Roleplay di TikTok, Riset Ungkap Temuan Mengerikan
