
Hacker China Unjuk Gigi, Bobol Microsoft dan Deplu AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Hacker China lagi-lagi unjuk gigi. Anak buah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengungkapkan bahwa 25 organisasi di AS berhasil dibobol oleh kelompok hacker yang diberi nama Storm-0558.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengungkapkan aksi peretasan oleh hacker kepada ABC. Menurutnya, hacker telah mengakses akun email 25 perusahaan dan badan pemerintah AS sejak Mei.
Namun, ia menegaskan bahwa pembobolan tersebut bisa dideteksi dengan cepat dan berhasil disetop sebelum meluas.
Menurut Reuters, Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan AS telah mengakui bahwa mereka termasuk korban peretasan oleh hacker China. Cakupan data yang dibobol cenderung terbatas dibandingkan dengan aksi pembobolan oleh hacker Rusia dari kelompok SolarWinds pada 2020.
Dalam pernyataan ke Reuters, Microsoft menuding upaya peretas dilakukan oleh grup hacker bernama Storm-0558. Mereka memalsukan autentikasi digital untuk mengakses akun email yang menggunakan layanan Outlook. Aktivitas hacker China ini terjadi sejak Mei.
"Seperti peristiwa lain terkain aktor negara, Microsoft telah menghubungi semua pihak yang terdampak dan menjadi target secara langsung lewat admin dan menyediakan informasi penting untuk membantu respons dan penyelidikan," kata Microsoft.
Microsoft tidak mengungkapkan perusahaan dan badan pemerintah apa saja yang terdampak, tetapi menambahkan bahwa grup hacker pelaku menyasar entitas di wilayah Eropa Barat.
Kedubes China di London menyatakan tuduhan tersebut adalah berita bohong dan menudung pemerintah AS sebagai "kerajaan hacker terbesar dunia dan pencuri siber global."
Juru bicara dewan keamanan nasional Gedung Putih Adam Hodge menyatakan penyusupan sistem keamanan cloud Microsoft "terjadi bukan di sistem rahasia."
Ahli kemanan siber menyatakan temuan aktivitas hacker China menunjukkan bahwa kemampuan mereka makin canggih.
"Mata-mata siber China sudah tumbuh jauh dari taktik hantam dan curi mereka sebelumnya," kata John Hultquist dari Mandiant.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Tegang, Hacker China Lempar 'Bom' ke Markas Militer AS